Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Ada berbagai cara untuk mengekspresikan rasa cinta kepada pasangan. Sayangnya, ada beberapa orang yang cenderung berlebihan dalam menunjukkan rasa suka mereka.
Alih-alih menunjukkan rasa sayangnya dengan cara yang sehat, rupanya ada orang-orang yang justru menjadi terobsesi dengan pasangan mereka.
Padahal, obsesi bisa menjadi salah satu tanda hubungan yang tidak sehat. Selain itu, obsesi juga dapat berakhir berbahaya.
Melansir YourTango, kali ini Dewiku.com merangkum tanda-tanda seseorang terobsesi denganmu. Hati-hati jika pasanganmu bertindak seperti ini ya!
Baca Juga
-
Rambut Sehat bak Perawatan Salon, Simak 3 Tips Keramas Berikut!
-
Heboh! Wanita China Disarankan Poliandri gara-gara Banyak Pria Jomblo
-
Si Dia Tunjukkan Tanda-Tanda Selingkuh? Ini 4 Hal yang Tak Boleh Dilakukan
-
Jangan Galau Terus, 6 Tips Move On saat Kamu Jadi Korban Ghosting
-
Berdasarkan Zodiak, Ternyata Seperti Ini Sisi Romantis Member BTS
-
Selalu Optimis, 6 Zodiak Ini Senantiasa Bisa Bersyukur dalam Hidup
1. Dia tahu hal-hal yang tidak pernah kamu ceritakan
Salah satu tanda seseorang terobsesi adalah stalking. Seseorang yang terobsesi akan mencoba membuntutimu, baik secara langsung maupun di dunia maya.
Jika pasanganmu tahu setiap detail tentang dirimu, termasuk hal-hal seperti waktu pergi dengan teman, isi email, dan lain sebagainya, kamu mesti waspada.
2. Dia mengintimidasi orang lain di sekitarmu
Obsesi bisa membuat seseorang menjadi lebih mudah cemburu dan posesif. Pasangan yang terobsesi akan mencoba mengintimidasi orang lain yang mendekatimu. Namun, dia melakukan ini karena ingin mengontrol hidupmu.
3. Enggan menerima jawaban "tidak"
Mereka yang terobsesi biasanya tak mau menerima jawaban "tidak". Walau kamu merasa lelah dan menjauhinya, dia akan terus mengejar.
Selain itu, dia juga membuatmu tidak bisa meninggalkannya. Jika ini terjadi, segeralah cari bantuan.
4. Orang lain memanggilnya stalker
Dalam drama atau film romantis, punya stalker dalam hal cinta adalah sebuah candaan. Namun, di dunia nyata, kamu harus hati-hati.
Bisa jadi, ini artinya dia menunjukkan obsesi kepada dirimu secara terang-terangan.
5. Dia tahu segala hal tentangmu, tapi kamu tidak tahu tentangnya
Ketika jatuh cinta, normalnya orang akan berbagi mengenai kehidupan satu sama lain. Proses saling mengenal juga merupakan bagian dari pacaran.
Namun, seseorang yang terobsesi tak akan mau membagikan hidupnya padamu. Sebaliknya, dia tahu segala hal tentangmu.
6. Dia memberimu terlalu banyak perhatian
Semua orang tentu ingin diperhatikan. Namun, pasangan yang terobsesi bakal terus mengirimi pesan, menelepon, dan memonopoli waktumu.
Bahkan walau kamu telah menolaknya, dia tetap akan mencoba menghujanimu dengan "perhatian".
7. Dia membuatmu merasa tidak bebas
Waspadalah kalau dia ingin terus berada di dekatmu dan tidak pernah mau mendengar pendapatmu. Selain merasa terjebak dan tidak bisa kabur, kehadirannya pun mulai membuatmu takut.
8. Dia bersikap delusional
Terakhir, tanda pasangan obsesif adalah sering membicarakan hal-hal yang tidak masuk akal dan delusional saat bersamamu.
Hati-hatilah jika dia bersikap seperti ini. Bukannya jatuh cinta, dia cuma menggunakanmu untuk memuaskan delusinya.
Terkini
- Ide Merayakan Valentine Bersama Orang Terkasih, Dinner Romantis Bisa Jadi Pilihan
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender