
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Sampai sekarang, masih banyak orang-orang bertato yang terpaksa menghadapi stigma buruk di masyarakat. Hal itulah yang dirasakan dan dihadapi pasangan asal Brasil ini.
Jessica Ferreira dan suaminya, Victor, merupakan pasangan bertato yang juga menggemari modifikasi tubuh. Melansir Daily Star, Kamis (22/10/2020) kemarin, penampilan mereka sering diejek oleh orang-orang. Tak hanya itu, Jessica dan Viktor dianggap akan menjadi orangtua yang buruk.
Pasangan ini punya seorang anak berusia tiga tahun yang bernama Nikolas. Walau sang anak tidak mempermasalahkan tato mereka, banyak orang tetap menghujat.
"Orang asing tak mengira kami bekerja atau pergi ke gereja. Mereka tak mengharapkan kami bisa membesarkan anak dengan banyak cinta," ungkap Victor.
Baca Juga
-
Hobi Pakai Rok dan High Heels, Ayah 3 Anak Ini Ubah Stereotip Gender
-
Viral Pasangan Beda Usia 62 Tahun, Suami Masih Perkasa berkat Ramuan Herbal
-
Kisah Ratu Kecantikan Jadi Masinis, Tinggalkan Karir sebagai Pengajar
-
Viral Pria Mau Nikahi Selingkuhan, Langsung Batal karena Kepergok Istri
-
Suka Hal-Hal Romantis, Ini 3 Zodiak yang Cocok Jadi Pasangan Libra
-
Serukan Kesetaraan Gender, Viral Wanita Olahraga sambil Telanjang Dada
"Nikolas, putra kami, baru berusia 3 tahun. Dia melihat kami dan menganggap (tato) kami indah. Kalau kami membuat tato baru, dia melihatnya dan berkata ini indah."

Jessica menambahkan kalau anak mereka juga tertarik pada tato. Namun, Jessica sudah mengatakan bahwa Nikolas baru boleh mendapat tato setelah sudah cukup umur.
Selain tato, Victor juga tertarik pada modifikasi tubuh. Dia mulai mengubah bentuk tubuh dan memasang tindik sejak remaja.
Sekarang 70 persen dari tubuh Victor telah ditato. Selain itu, Victor juga memasang implan, menghilangkan puting susu, menato bola mata, serta membelah lidah.
Karena modifikasi ekstrem ini, Victor dibuang keluarganya sendiri. Dia kemudian bertemu Jessica yang juga menggemari tato dan ingin mencoba modifikasi.
"Aku telah menato 40 persen tubuhku. Aku ingin melakukannya minimal 80 persen," tambah Jessica.
Pasangan ini juga ingin mematahkan stigma yang berhubungan dengan orang bertato. Lewat Instagram, keduanya menunjukkan kalau mereka dapat hidup normal bersama sang anak.
"Kami mencooba menunjukkan bahwa kami sama seperti orang lain," kata Jessica. "Kami ingin terlihat berbeda. Kami tidak mau sama dengan yang lain. Tapi perbedaan itu hanya ada pada penampilan kami."
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi