
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Banyak pasangan suami dan istri yang menganggap penting mengetahui cara menghitung masa subur wanita. Bukan hanya bagi mereka yang ingin cepat punya buah hati, tapi juga mungkin malah berencana menundanya.
Dasar dari perhitungan ini adalah periode datang bulan atau haid. Siklus haid normal dihitung sejak hari pertama wanita mengeluarkan darah haid hingga hari terakhir siklus haid. Idealnya, siklus haid berlangsung selama 21-35 hari.
Bagaimana Cara Menghitung Masa Subur Wanita?
Siklus haid selama setidaknya 8 bulan terakhir bisa jadi acuan. Ada dua cara yang dapat digunakan, yaitu mengetahui siklus terpendek dan siklus terpanjang.
Baca Juga
-
7 Cara Mengiris Bawang Merah Tanpa Menangis, Ikuti Trik di Bawah Ini!
-
Resep Es Krim Santan, Cita Rasa Klasik Jajanan Masa Kecil
-
Hukum Islam tentang Suntik Botox untuk Perawatan Kecantikan, Halal atau Haram?
-
Apa Itu Pregnancy Nose? Kondisi yang Bikin Ibu Hamil Insecure Parah
-
Doa Lancar Jodoh, Ini Bacaan yang Bisa Dipanjatkan Sambil Terus Memantaskan Diri
Kamu hanya perlu mengurangi durasi siklus terpendek dengan 18. Hasilnya adalah hari pertama ketika seorang wanita berada di masa paling subur.
2. Cara hitung masa subur dengan siklus terpanjang
Coba kurangi durasi siklus terpanjang dengan 11. Hasilnya adalah hari terakhir saat seorang wanita berada di masa paling subur.
Pola perhitungan itu bisa digunakan secara umum, tapi akan lebih baik jika kamu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikannya secara medis. Dengan demikian, masa subur bisa diketahui secara lebih akurat dan dapat dimanfaatkan secara optimal.
Mengenali Tanda Wanita Berada di Masa Subur
Selain penghitungan matematis, kamu juga bisa melihat beberapa indikasi saat seorang wanita berada di masa subur. Hal itu dipengaruhi oleh hormon dan kondisi alami tubuh seorang wanita saat berada dalam masa subur. Beberapa indikatornya, yakni:
1. Suhu basal tubuh yang meningkat
Ini adalah suhu ketika tubuh bangun tidur di pagi hari, yaitu di atas 35,5 hingga 36,6 derajat Celcius. Untuk mengetahuinya, kamu bisa memakai termometer khusus suhu basal tubuh.
2. Ada perubahan lendir dari mulut rahim
Hormon yang mengontrol siklus haid juga memengaruhi produksi lendir yang keluar dari mulut rahim atau lendir serviks. Sebelum dan selama masa ovulasi, bakal ada perubahan jumlah, warna, dan tekstur pada lendir yang dikeluarkan.
3. Munculnya rasa nyeri pada perut atau punggung
Saat masa ovulasi, sebagian wanita akan merasa nyeri ringan hingga berat pada bagian perut bawah atau punggung.
4. Perasaan lebih bergairah
Sebagian wanita juga akan merasa lebih bergairah ketika masa subur datang. Mereka menjadi lebih bersemangat, lebih senang bersosialisasi, dan tampak lebih segar penampilannya.
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi