Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Liburan ke luar negeri bersama keluarga tersayang memang menyenangkan. Meski begitu, perlu juga memerhatikan beberapa hal jika berencana untuk mengajak anak-anak berlibur ke luar negeri.
Umumnya, orang tua kadang terlupa kalau iklim di luar negeri berbeda dengan Indonesia. Akibatnya, anak kerap alami masalah atau sakit saat liburan.
Dokter Spesialis anak, dr. Caessar Pronocitro Sp.A, mengungkapkan, hal tersebut terjadi karena anak kecil belum memiliki kemampuan yang cukup untuk beradaptasi. Saat pergi ke suatu tempat dengan iklim berbeda, tubuhnya akan kaget.
"Kalau untuk si kecil, pasti dia memiliki kemampuan adaptasi yang belum seperti orang dewasa. Jadi mudah kaget dengan iklim yang terlalu dingin atau terlalu panas dari iklim biasanya," ungkap dr. Caessar, dilansir dari Suara.com.
Baca Juga
-
Mau Kulit Putih Bersinar Seperti Idol Kpop? Ini Kata Dokter
-
4 Zodiak Pria Paling Susah Jatuh Cinta, Tak Mudah Membuka Hati
-
5 Arti Mimpi Tertawa, Ternyata Tak Selamanya Pertanda Bahagia
-
Resep Black Forest untuk Sajian Natal, Bisa Bikin Tanpa Oven
-
Resep Putri Salju, Kue Kering yang Cocok untuk Hampers Natal
Oleh karenanya, ada berbagai hal yang harus diperhatikan saat mengajak anak pergi ke luar negeri. Berikut rinciannya.
1. Cari tahu iklim negara tujuan
Hal ini penting agar orang tua dapat menyesuaikan berbagai kebutuhan anak, termasuk pakaian.
"Misalnya mau ke tempat yang bersuhu dingin atau salju, maka harus siapkan pakaian-pakaian yang lebih tebal untuk si kecil," jelas sang dokter. jelasnya.
2. Membawa termometer
Orang tua juga perlu selalu memantau kondisi anak saat berlibur ke luar negeri. Sediakan untuk memeriksa suhu tubuh anak. Jadi, orang tua bisa tahu apakah si anak alami kedinginan atau kepanasan.
"Penting juga untuk selalu memantau kondisi dari si kecil, misalnya dari suhu tubuhnya. Jadi jangan lupa untuk membawa termometer juga. Siapa tahu si kecil kedinginan atau misalnya sebaliknya, kepanasan. Maka, kita jaga dan kita awasi dengan termometer."
3. Pantau kondisi anak
Jangan sampai kecolongan. Misalnya, jika anak kelelahan atau dehidrasi, orang tua harus bisa segera mengetahuinya.
Jika pergi ke negara iklim dingin, anak rentan kedinginan. Jika itu yang terjadi, orang tua disarankan untuk membawa anak masuk ruangan dan menghangatkan tubuhnya.
"Jika mereka mulai terlihat kelelahan atau kepanasan atau tidak seperti biasanya, maka jangan-jangan si kecil sudah terpengaruh dari suhu-suhu yang tidak sesuai dengan suhu biasanya dialami di negara kita. Jadi kalau misalnya si kecil mengalami perubahan seperti itu maka kita harus bawa ke dalam ruangan dan hangatkan kalau misalnya dia kedinginan," papar dr. Caessar.
Terkini
- Self Gifting: Bukan Boros, Tapi Bentuk Apresiasi pada Diri Sendiri
- Lebih dari Sekadar Musik, Ada Pesan Pemberdayaan Perempuan dari JENNIE Lewat Album Ruby
- Cyberstalking Merusak Mental dan Fisik: Bagaimana Perempuan Bisa Melindungi Diri Mereka?
- Rahasia Tangguh: Kuasai Self-Compassion untuk Kesehatan Mental
- Zombieing: Ketika Mantan Datang Tanpa Diundang, Lebih Seram dari Ghosting!
- Rebound Relationship: Ketika Mantan Jadi Bayang-Bayang Pacar Baru
- Stop Self-Talk Negatif! Ini Cara Membangun Self-Respect di Era Digital
- Merasa Kecil di Dunia yang Besar: Menggali Akar Inferiority Complex
- Resah Driver Ojol Perempuan: Ada Ketidakadilan Mengintai di Setiap Kilometer
- Fake It Till You Make It: Boleh Dicoba, Asal Jangan Kebablasan, Girls!