
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Banyak orang masih meyakini bahwa makan nasi saat diet bisa membuat berat badan tak kunjung berkurang. Oleh karenanya, tak jarang orang mencari bahan makanan alternatif, misal mengonsumsi nasi yang berasal dari beras shirataki.
Beras saat ini tak selalu berasal dari tanaman padi. Berkat kemajuan teknologi pangan, kini ada juga beras dari umbi-umbian seperti akar konjac (glukomanan) yang dikenal sebagai beras shirataki.
Menurut Ketua Indonesian Sport Nutritionist Association (ISNA), Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes., nasi shirataki lebih sehat karena tinggi serat, rendah kalori, karbohidrat, dan indeks glikemik rendah. Itulah mengapa nasi shirataki bantu kenyang lebih lama tanpa memicu lonjakan gula darah.
Baca Juga
Penelitian menunjukkan bahwa penderita diabetes tipe 2 yang mengonsumsi makanan dengan glukomanan, seperti beras shirataki, mengalami penurunan kadar gula darah secara signifikan. Hal itu kemudian mendorong Flimty memakai konjac sebagai bahan utama Flimrice.
"Kami pastikan produk kami berkualitas, terutama dari segi bahan baku. Itulah yang kami lakukan saat melakukan pengembangan," kata Dennis Hadi, Direktur Flimgroup, dilansir dari Suara.com.
Kendati lebih sehat dan cocok untuk diet, tekstur, rasa, dan aroma produk bersangkuran diupayakan mirip nasi putih biasa. Kalorinya lebih rendah daripada nasi putih (±175 kalori per 100 gram), tetapi tetap mengenyangkan karena mengandung glukomanan yang kaya serat.
"Sebelum launching, kami akan melakukan uji lab untuk memastikan kandungannya sesuai klaim. Kami selalu riset mendalam dan diskusi dengan ahli agar produk kami benar-benar efektif untuk diet," ujar Dennis.
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi