
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Hampir sebagian besar perempuan pasti pernah bertanya-tanya, kenapa, sih, susah banget nurunin berat badan? Padahal sudah diet ketat dan olahraga rutin pula. Ternyata, penyebab obesitas itu tidak sesederhana yang kita kira, lho!
Bukan Cuma Soal Makan Terus
Selama ini, kita sering mendengar kalau obesitas itu penyebabnya karena makan terlalu banyak dan kurang olahraga. Tapi, para ahli kesehatan punya pandangan yang lebih kompleks.
Ya, ternyata, ada banyak faktor lain yang ikut berperan, misalnya genetik. Ada beberapa gen yang membuat seseorang lebih mudah gemuk dibandingkan orang lain. Jadi, kalau di keluarga kamu banyak yang bertubuh besar, kemungkinan kamu juga punya kecenderungan yang sama.
Baca Juga
-
Cuti Haid untuk Mahasiswi: Kebijakan Inklusif yang Dukung Kesetaraan Gender di Kampus
-
Jangkauan Kampanye 16HAKTP Meluas, Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan Butuh Komitmen Lintas Sektor
-
Di Balik Topeng Imposter Syndrome, Ketika Mahasiswa Merasa Tidak Layak Atas Pencapaian yang Didapat
-
Bila Esok Ibu Tiada: Seberapa Besar Pengaruh Seorang Ibu dalam Hidup Anak-Anaknya?
-
Bahasa Cinta yang Salah, Kenapa Silent Treatment Bikin Perempuan Sakit Hati
-
Self-Love yang Salah Kaprah, Hubungan Antara Penerimaan Diri dan Obesitas pada Perempuan Indonesia
Namun, selain faktor genetik, pola hidup, dan pola makan yang tidak sehat, obesitas juga bisa muncul akibat adanya gangguan kontrol diri di pikiran kita.
Apa maksudnya?
CEO dan pendiri Light Group, dr. Grace Judio-Kahl MSc, MH, CHt, Dipl.AAAM, memberi penjelasan berikut.
"Kesimpulan bahwa sebagian besar obesitas muncul karena problem otak, saya temukan saat mengawali karier di sebuah perusahaan farmasi Swiss di Jakarta. Saat itu, saya menjadi konsultan program penurunan berat badan. Ini artinya, akar persoalan dari kasus tersebut terletak di otak," katanya di sela-sela perayaan ulang tahun kliniknya, LightHouse, yang ke-20 di Jakarta, belum lama ini.
"Tapi perilaku dan mindset (pola pikir) juga harus diubah lewat edukasi, karena akar persoalannya justru di otak," jelasnya.
Penanganan secara komprehensif itulah yang diterapkan di kliniknya selama 20 tahun berdiri dalam menangani pasien yang mengalami obesitas.
Dan, merayakan dua dekade berdiri, dihadirkanlah LIGHT 20th Journey “1 Million Lost, 90.000 Found” di Central Park Mall yang berlangsung sejak 9-15 Desember 2024. Di sini, selain para pengunjung dapat mencoba berbagai produk dan konsultasi layanan unggulan Light Group, juga terdapat instalasi seni patung dari campuran lemak tubuh dan cat.
Ada 100 patung miniatur tubuh manusia yang menampilkan berbagai macam timbunan lemak di tubuh akibat gaya hidup atau kondisi medis, gang merupakan hasil kolaborasi dengan seniman Widyasena Nurrachmat.
Daya tarik dari instalasi seni ini terletak di media pencampuran lemak tubuh dan material cat yang merupakan pertama di Indonesia. Instalasi ini dibuat dengan persetujuan penuh dari semua pasien yang terlibat dan menekankan pentingnya kolaborasi etis.
"Instalasi ini bukan sekadar representasi visual, tetapi juga melambangkan perjalanan Light Group dalam menangani pasien dengan permasalahan berat badan dan perjalanan menuju gaya hidup sehat yang bervariasi,” demkian dikatakan Chief Marketing Officer dari Light Group, Anna Wibowo,
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi