Senin, 10 Maret 2025
Vania Rossa : Senin, 16 Desember 2024 | 13:14 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Dewiku.com - Kata siapa generasi Z alias gen Z adalah sekumpulan anak muda yang boros dan suka berfoya-foya? Faktanya, konsumen muda ini sangat mengutamakan menabung sekaligus mengatur keuangan, tapi sambil tetap memprioritaskan pengeluaran untuk barang atau pengalaman tertentu. Fakta ini diambil dari Visa Consumer Insights tahun 2024.

Lebih dari itu, para gen Z saat ini juga berfokus pada pilihan yang ramah lingkungan. Mindset seperti ini dinamai sebagai ‘split-brain budgeting’, dan sudah menjadi sebuah fenomena yang sangat umum di generasi muda. Yang mengagetkan, ketika dibandingkan antar generasi, gen Z memang menunjukan kecenderungan tertinggi terhadap pola pikir ini.

Senada dengan temuan tersebut, data dari IDN Research Institute tahun 2024 juga menunjukkan adanya peningkatan kesadaran di kalangan konsumen muda mengenai pentingnya memilih produk yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan dan keberlanjutan sumber daya alam. Sebanyak 82% dari responden gen Z di Indonesia menyatakan kesiapan mereka untuk membayar lebih demi produk yang ramah lingkungan atau berkelanjutan.

Melihat fenomena ini, Bank DBS Indonesia membagikan beberapa tips agar konsumen muda bisa mengatur keuangan dan pengeluaran, tapi sambil tetap berkontribusi pada keberlanjutan dan pelestarian bumi. Ini dia:

1. Terapkan gaya hidup frugal living didukung produk keuangan yang tepat

Tren frugal living semakin populer di kalangan gen Z, dengan membeli barang preloved, meminimalisir pembelian yang tidak perlu, sambil memanfaatkan diskon serta reward saat bertransaksi. Dengan ini, kita bisa lebih bijak menjaga pengeluaran tanpa merasa kekurangan.

2. Pilih produk keuangan yang ramah lingkungan

Produk ramah lingkungan bukan hanya tumbler atau reusable tote bag saja. Kamu bisa take things further dengan menggunakan layanan bank digital yang mengandalkan sistem online dan umumnya menerapkan sistem paperless. Ini artinya, sistem tersebut akan menghilangkan kebutuhan akan dokumen fisik seperti buku tabungan, struk, atau formulir cetak, sehingga mengurangi jejak karbon dan membantu menjaga lingkungan tetap bersih.

Tidak cuma bank digital, bahkan kini sudah ada kartu kredit yang dirancang untuk mengurangi jejak karbon, yang menggunakan material plastik daur ulang, hingga memiliki fitur yang mendukung inisiatif hijau. Contohnya adalah digibank Z Visa Platinum yang terbuat dari bahan yang didaur ulang atau recycled PVC plastic (polyvinyl chloride).

3. Jelajahi dunia green investment

Pernah dengar istilah ‘green investment’? Green investment adalah strategi investasi yang memperhatikan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) yang baik. Nah, belakangan ini, green investment atau investasi hijau semakin populer di kalangan masyarakat. Dengan investasi hijau, kamu ikut mendukung solusi terhadap isu-isu global seperti perubahan iklim, polusi, dan deforestasi, sambil tetap mendapatkan potensi keuntungan finansial.

Untuk memilih saham yang tepat dalam green investing, mulailah dengan mencari perusahaan yang memiliki skor ESG yang tinggi. Skor ini menunjukkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Selain itu, periksa laporan keberlanjutan mereka untuk memahami inisiatif lingkungan yang dijalankan, seperti pengurangan emisi karbon dan penggunaan energi terbarukan.

Bagaimana, mudah, kan, mengatur keuangan sambil menjaga lingkungan? Dengan pilihan yang tepat, setiap langkah kecil yang kamu ambil tidak hanya akan menguntungkan dirimu, tetapi juga memberikan dampak positif bagi planet kita.

BACA SELANJUTNYA

Gen Z Semakin Andalkan AI, Pelaku Bisnis Kecantikan Harus Tahu Strategi Pemasaran Ini