Jum'at, 21 Februari 2025
Vania Rossa : Senin, 17 Februari 2025 | 08:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Dewiku.com - Pernikahan adalah sebuah komitmen yang indah, tetapi tidak jarang juga diwarnai dengan berbagai tantangan. Salah satu tantangan yang mungkin dihadapi oleh pasangan suami istri adalah marriage burnout. Memang apa, sih, marriage burnout?

Marriage burnout adalah kondisi kelelahan emosional, fisik, dan mental yang dialami dalam hubungan pernikahan. Kondisi ini ditandai dengan perasaan jenuh, kehilangan minat, dan ketidakpuasan dalam menjalani kehidupan berumah tangga. Marriage burnout bisa terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia pernikahan atau status sosial.

Penyebabnya tentu saja ada banyak faktor, di antaranya komunikasi yang buruk, kurangnya waktu berkualitas, hingga tekanan hidup seperti masalah keuangan, pekerjaan, atau mengurus anak yang dapat memicu stres dan kelelahan.

Burnout dalam pernikahan ini datangnya tidak tiba-tiba, melainkan ada tanda-tanda yang sebenarnya bisa disadari sejak awal, misalnya:

  •  Merasa lelah dan jenuh dengan pernikahan
  • Kehilangan minat atau gairah dalam berhubungan dengan pasangan
  • Sering merasa kesal atau marah pada pasangan
  • Menghindari interaksi atau komunikasi dengan pasangan
  • Merasa tidak dihargai atau tidak dicintai
  • Memiliki pikiran untuk berpisah atau bercerai

Cara Mengatasi Marriage Burnout

Pernikahanmu mengalami tanda-tanda marriage burnout? Coba lakukan beberapa cara ini untuk mengatasinya:

1. Komunikasi terbuka

Bicarakan perasaanmu dengan pasangan secara jujur dan terbuka. Sebaliknya, dengarkan juga apa yang pasanganmu rasakan.

2. Cari waktu berkualitas

Usahakan untuk menyisihkan waktu berkualitas untuk dihabiskan bersama pasangan, meskipun hanya sebentar.

3. Lakukan kegiatan bersama

Cari kegiatan yang bisa kamu nikmati bersama pasangan, seperti berolahraga, memasak, atau menonton film.

4. Beri perhatian dan apresiasi

Tunjukkan perhatian dan apresiasi kepada pasangan atas hal-hal kecil yang mereka lakukan.

5. Jangan ragu mencari bantuan profesional

Jika marriage burnout sudah sangat parah, jangan ragu untuk mencari bantuan dari konselor pernikahan atau psikolog, ya.

Marriage burnout adalah masalah yang umum terjadi dalam pernikahan. Dengan komunikasi yang baik, saling pengertian, dan usaha untuk mengatasi masalah bersama, percayalah kamu dan pasangan dapat melewati masa-masa sulit ini dan membangun kembali hubungan yang lebih kuat dan bahagia.

BACA SELANJUTNYA

Bertukar Kata Sandi: Bukti Cinta atau Kontrol Pada Pasangan?