lifestyle

4 Cara Stop Phubbing saat Kumpul Bareng Teman

Jangan sampai kualitas berkumpul bareng teman jadi berkurang gara-gara kalian punya kebiasaan phubbing.

Rima Sekarani Imamun Nissa
Selasa, 24 Juli 2018 | 15:25 WIB

Kalian pasti ingin mempunyai waktu berkumpul yang berkualitas dengan teman,  seperti mengobrol santai, bertukar pikiran, bercanda, atau hanya main game bersama untuk melepas penat. Namun sekarang gadget lebih menarik perhatian. Acaranya memang kumpul bareng teman, tapi semuanya sibuk dengan gadget masing-masing. Pernah kayak gitu?

Perilaku manusia yang nggak bisa lepas dari gadget ini disebut phubbing, kependekan dari phone snubbing. Itulah yang bikin kamu dan teman-temanmu jadi cuek selama kalian bersama. Lebih fokus pada gadgetnya setiap saat sih.

Kebiasaan ini akan berdampak negatif pada hubungan pertemanan, lho. Bagaimanapun, nggak semua orang nyaman dengan perilaku phubbing. Orang-orang yang berperilaku phubbing mungkin bakal dianggap nggak asik lagi untuk diajak berteman.

Baca Juga: Lizzie Parra Terinspirasi Butter Fudge, Kosmetik Ini Cocok untuk Semua Warna Kulit

Nah, ada beberapa cara untuk stop phubbing saat kumpul dengan teman. Kalian bisa langsung mempraktekkannya. Segera selamatkan hubungan pertemanan yang terancam renggang karena phubbing, Girls!

1. Jangan selalu update kemana kita akan pergi

Friends / Pexels.com

Kita harus bisa mengontrol diri kita sendiri untuk bisa berhenti update media sosial terlalu sering, entah itu instastory, whattsaap story, ngetweet, atau lainnya. Hal itu akan membuat kita jadi penasaran dengan respon orang lain, misalnya sudah berapa banyak viewers-nya, like yang muncul, atau komentar dari siapa yang masuk.

Baca Juga: Viral Tren Makeup Syahrini, Ini 3 Kunci Riasan Cetar Membahana

Alhasil, kita akan lebih sering untuk melihat gadget dari pada mengobrol dengan teman. Jadi coba deh ditahan hasrat buat update di media sosial melulu.

2. Kumpulkan atau sembunyikan gadget ketika menghabiskan waktu bareng sahabat

Friends / Pexels.com

Buatlah kesepakatan dengan teman untuk mengumpulkan gadget ketika sedang berkumpul dan memberikan hukuman kepada siapapun yang melanggarnya. Ini bisa menjadi solusi untuk membuat waktu kumpul kalian lebih berkualitas.

Mungkin awalnya gatal banget, pengin lihat gadget dan merasa nggak tenang kalau jauh-jauhan. Namun lama kelamaan, kamu akan terbiasa dan menyadari betapa menyenangkannya mengobrol bersama sahabat tanpa interupsi gadget. 

3. Melakukan kegiatan yang antimainstream

Friends / Pexels.com

Mungkin salah satu penyebab terjadinya phubbing adalah kegiatan yang dilakukan ketika berkumpul hanya itu-itu saja. Begitu merasa bosan, pasti mulai membuka gadget. Iya nggak?

Nah, solusinya kalian harus mempunyai kegiatan baru untuk menghindari phubbing. Cari yang asik dan menantang, misalnya main game baru atau ikutan outbond.

4. Temukan tempat kumpul baru

Friends / Pexels.com

Hampir sama dengan poin sebelumnya, suasana kumpul di tempat baru diharapkan efektif mengurangi rasa bosan kalian. Kumpul nggak harus nongkrong di kafe saja kan? Kalian bisa merencanakan liburan bersama, pergi ke pantai atau naik gunung misalnya.

Baca Juga: Hidup Minimalis Bersama Komunitas Lyfe with Less: Wujudkan Gaya Hidup Sederhana dan Bijak

Selamat mencoba!

lifestyle

Terletak di BSD Tangerang, Hotel Ini Sajikan Interior Bertema Perjalanan Benang Menjadi Kain

Rupanya, perjalanan seutas benang hingga menjadi kain dapat menjadi inspirasi interior yang menarik.

lifestyle

Ragam Manfaat Susu Kacang Mede untuk Kesehatan, Cocok buat Bumil dan Busui!

Seperti diketahui, selain rasanya gurih dan memiliki tekstur creamy, susu kacang mede juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

lifestyle

8 Arti Mimpi Punya Tas Mewah, Simbol Hasil Kerja Keras

Mimpi punya tas mewah juga dikaitkan dengan bertambahnya penghasilan

lifestyle

Nonton Film Horor Bisa Turunkan Berat Badan, Ternyata Ini Alasannya

Suka menonton film horor? Ternyata bagus untuk diet, lho.

lifestyle

Manfaat Tes Genetik untuk Diet, Diklaim Efektif Bantu Turunkan Berat Badan

Seperti apa peran tes genetik dalam upaya menurunkan berat badan?