
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Harga beras yang melambung telah membuat masyarakat resah. Hal ini tentu saja mengingat nasi sebagai olahan beras yang merupakan makanan pokok sehari-hari.
Nasi menjadi sumber karbohidrat utama bagi kebanyakan orang Indonesia. Jika tiba-tiba harus menggantinya dengan bahan makanan lainnya, apa yang akan terjadi pada tubuh?
Melansir Hello Sehat, jika selama ini nasi menjadi sumber karbohidrat utama, metabolisme tubuh mungkin terganggu akibat mendadak tidak mengonsumsinya sama sekali.
Walau demikian, seseorang sebenarnya tidak harus selalu makan nasi setiap hari. Ini karena nasi bukan satu-satunya sumber karbohidrat.
Baca Juga

Seseorang boleh saja tidak makan nasi selama tetap mencukupi asupan karbohidrat harian. Kamu bisa mengonsumsi makanan pengganti nasi yang juga tinggi karbohidrat kompleks.
Coba secara bertahap menjadikan kentang, jagung, roti gandum utuh, atau oatmeal sebagai alternatif sumber karbohidrat. Misi utamanya adalah jangan sampai tubuh kekurangan asupan karbohidrat.
Kalau mau berhenti atau membatasi konsumsi nasi, pastikan untuk menggantinya dengan sumber karbohidrat lain yang tidak kalah berkualitas. Dengan begitu, tubuh tidak akan terasa lemas karena kurang energi.
Saat merasa lemas karena kehilangan bahan bakar energi, tubuh akan mengambil protein dan lemak untuk dibakar. Proses pemecahan protein dan lemak menjadi energi ini bisa menyebabkan penumpukan zat asam yang disebut keton dalam aliran darah.
Jika terus berlangsung, peningkatan kadar keton dalam darah dapat berkembang menjadi ketosis. Pada tahap awal, kondisi ini dapat menyebabkan gejala pusing, lemas, mual, dan dehidrasi. Ketosis akibat kekurangan asupan karbohidrat juga berisiko membuat tubuh tak dapat menyerap zat gizi esensial lainnya.
Terkini
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah