Dewiku.com - Lily Phillips, seorang bintang OnlyFans, baru-baru ini mengungkapkan bahwa dia tidur dengan 101 pria dalam satu hari, yang langsung menarik perhatian publik.
Keputusan tersebut tampaknya diambil bukan hanya karena dorongan fisik, tetapi juga karena alasan psikologis yang mendalam.
Hal ini, bagi beberapa orang, menggambarkan adanya tekanan internal untuk mendapatkan pengakuan, terutama dari figur otoritas seperti ayahnya, yang kemungkinan berperan besar dalam membentuk kebutuhan akan validasi eksternal.
Namun, meski tindakannya memberikan perhatian sesaat, Lily akhirnya merasa tertekan dan menyesali keputusannya. Dalam sebuah wawancara, ia mengaku merasa kosong dan tidak puas setelah berhasil mencapai tujuannya untuk membuktikan sesuatu kepada orang lain.
Apa yang Bisa Terjadi?
Menurut studi yang diterbitkan oleh National Institute of Health, perasaan cemas, depresi, dan rendah diri dapat menjadi pemicu utama bagi individu untuk mengambil tindakan ekstrem.
Studi ini menunjukkan bahwa individu yang mengalami masalah psikologis seperti depresi atau kecemasan, lebih cenderung terlibat dalam perilaku impulsif, seperti yang dilakukan oleh Lily.
Dalam kasus seperti ini, meskipun ada upaya untuk mencari validasi melalui perilaku seksual, seringkali individu justru merasa semakin terasing dan tertekan dengan reaksi yang datang dari masyarakat.
Baca Juga
-
Kenapa Kita Susah Turunkan Berat Badan? Ternyata Masalahnya Ada di Otak!
-
Cuti Haid untuk Mahasiswi: Kebijakan Inklusif yang Dukung Kesetaraan Gender di Kampus
-
Jangkauan Kampanye 16HAKTP Meluas, Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan Butuh Komitmen Lintas Sektor
-
Di Balik Topeng Imposter Syndrome, Ketika Mahasiswa Merasa Tidak Layak Atas Pencapaian yang Didapat
-
Bila Esok Ibu Tiada: Seberapa Besar Pengaruh Seorang Ibu dalam Hidup Anak-Anaknya?
-
Womens March Jakarta 2024: Ribuan Suara Tuntut Akhiri Diskriminasi dan Patriarki
Dampak psikologis ini sejalan dengan apa yang ditemukan dalam penelitian di Times of India yang menunjukkan bahwa banyak individu dalam industri dewasa merasa terisolasi akibat stigma yang ada.
Hal ini berisiko memperburuk kecemasan dan perasaan tidak dihargai, yang bisa menambah tekanan emosional.
Lily Phillips, yang berusaha mencari pengakuan melalui cara yang ekstrem, akhirnya menghadapi kenyataan bahwa pencapaian yang tampaknya besar tersebut tidak memberikan kepuasan batin yang dia harapkan.
Menurut sumber dari Times of India, meskipun ia berharap mendapat pengakuan dari orang lain, pada kenyataannya hal tersebut malah meningkatkan perasaan kosong dan tertekan.
Penting bagi kita untuk memahami bahwa perilaku seperti ini sering kali merupakan cerminan dari perasaan yang lebih dalam terkait dengan masalah harga diri dan kesehatan mental.
Penulis: Nurul Lutfia Maryadi
Terkini
- Memilih Susu Pertumbuhan Anak: Tips untuk Orang Tua Masa Kini
- Kenapa Cewek Suka Mengingat-Ingat Kesalahan Pasangan? Ini Penjelasannya
- The Club Series: Kuas MUA Sporty-Luxury yang Bikin Makeup Auto Flawless
- Quality Time Ala Keluarga Modern: Nggak Perlu Jauh, yang Penting Bermakna
- Olahraga Makin Hits, Outfit Tetap Santun: Tren Sportwear Modest yang Lagi Naik Daun
- Ketika Kehamilan Datang Tanpa Diminta: Sunyi, Stigma, dan Ruang #SamaSamaAman yang Mesti Kita Ciptakan
- Semakin Dewasa, Circle Makin Kecil: Ternyata Ini Bukan Salah Siapa-Siapa
- Akses Layanan Kesehatan Kelas Dunia, Kini Lebih Dekat untuk Keluarga Indonesia
- Seventh Anniversary, Noera Beauty Rilis Sunscreen Physical dengan Formula Baru yang Inovatif
- Regenerative Beauty: Tren Baru yang Bikin Kulit Glowing Alami Tanpa Kesan 'Diisi'