Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Hari Ibu menjadi momen spesial untuk merayakan peran penting seorang ibu dalam keluarga. Namun, di balik senyum dan kasih sayangnya, seorang ibu juga membutuhkan dukungan dari orang-orang di sekitarnya.
Bertepatan pada Hari Ibu di tanggal 22 Desember, tahun ini, pemerintah mengusung tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju” guna mendorong perempuan agar terus berkarya dan aktif berperan dalam kemajuan masyarakat.
Berdasarkan survei Orami pada tahun 2021, terdapat tiga faktor utama yang membuat para Ibu merasa berdaya: kemandirian secara ekonomi, pemanfaatan waktu yang produktif, dan kemampuan dalam memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar.
Ferry Tenka, Founder Orami, menyampaikan, “Survei tersebut menunjukkan bahwa pemberdayaan bukan hanya tentang pemenuhan kebutuhan, tetapi juga kemampuan dalam membangun ketahanan dan kepercayaan diri guna mendorong perubahan positif.”
Baca Juga
-
Rahasia Dapur Ranjang, Saat Sex Toys jadi Kunci Hubungan Sehat dan Bahagia
-
Identik dengan Liburan, 9 Parfum Aroma Fruity Floral Ini Cocok Kamu Bawa Traveling
-
Berenang Lebih Asyik dengan Musik: Rahasia Nikmati Olahraga Tanpa Bosan
-
Bulldozer Parenting: Kasih Sayang yang Mengikis Kemandirian Anak?
-
Kenaikan PPN 2025, Belanja Harian Makin Mahal di Tahun Depan?
-
Dilema Ibu Zaman Now: Karier atau Keluarga?
Dukungan Orang-Orang Terdekat untuk Mendorong Pemberdayaan Ibu
Meski penuh makna, peran Ibu tidak terlepas dari berbagai tantangan. Sebagai pengasuh, pendidik, dan pengambil keputusan, Ibu sering kali mendapatkan tekanan dan keresahan dari ekspektasi diri, keluarga, hingga masyarakat.
Berkaca pada kondisi tersebut, berikut langkah mudah yang dapat dilakukan untuk mendorong pemberdayaan Ibu, baik yang dilakukan oleh diri sendiri maupun lingkungan terdekat:
1. Mulai dari Diri Sendiri
Menjalani peran multitasking dapat membuat Ibu merasa kehilangan dan mengabaikan kebutuhan diri sendiri, karena lebih fokus pada kebutuhan anak dan pasangan. Padahal, mengenali dan mencintai diri sendiri adalah langkah utama agar Ibu merasa lebih berdaya, lho.
Hal inilah yang turut mendasari besarnya peran me-time bagi Ibu. Menurut survei Orami pada tahun 2022, hampir 70% ibu yang rutin memiliki waktu untuk me-time cenderung lebih merasa bahagia, puas, bangga, dan percaya diri dalam menjalani peran mereka.
Dengan meluangkan waktu untuk diri sendiri, Ibu dapat lebih memahami hal-hal kecil yang membawa rasa nyaman dan kebahagiaan dalam keseharian mereka. Bahkan, melalui me-time, Ibu pun bisa mengisi kembali energi dan menemukan keseimbangan emosional sebagai bentuk perhatian serta kepedulian terhadap diri sendiri.
2. Lingkungan Keluarga: Saling Berbagi Tugas dapat Meringankan Beban
Banyak Ibu kerap merasa sendirian dalam menjalani perannya. Namun, lingkungan keluarga dapat memberikan kontribusi besar dengan membangun support system yang kuat. Komunikasi yang terbuka dengan pasangan, anak, dan anggota keluarga bisa menjadi langkah kecil namun berdampak besar untuk meringankan beban sehari-hari.
Contohnya, suami dapat aktif membantu urusan rumah tangga dan mencari dukungan dari keluarga besar apabila dibutuhkan.
Survei Orami pada tahun 2022 turut menunjukkan bahwa sembilan dari sepuluh Ibu merasakan emosi positif ketika mendapatkan dukungan yang kuat dari suami, anak, orang tua, teman, serta lingkungan di sekitarnya. Dukungan ini bukan hanya soal membagi pekerjaan, tetapi juga membangun lingkungan yang kooperatif dan saling memahami.
3. Lingkungan Kerja: Tanyakan Kabar Sang Ibu
Menjalani peran sebagai Ibu bekerja menghadirkan tantangan tersendiri tentang peran ganda, termasuk perihal tuntutan agar mampu menyeimbangkan urusan pekerjaan dengan kewajiban di rumah. Risiko burnout pun merupakan suatu hal yang sangat mungkin terjadi.
Namun, memiliki rekan kerja yang bisa memahami dan diajak berbagi dapat menjadi salah satu sumber kekuatan bagi para working mom, terlebih mereka dengan situasi serupa. Di tengah kondisi ini, menanyakan keadaan Ibu dapat menjadi langkah sederhana yang berdampak besar dalam menumbuhkan rasa berdaya para Ibu.
4. Lingkungan Komunitas: Mewujudkan Komunitas Ibu Berdaya
Para Ibu perlu menyadari bahwa mereka tidak sendiri dalam menghadapi perjuangan ini, dan banyak Ibu lain yang juga membutuhkan dukungan serta inspirasi untuk tetap kuat dan berdaya. Karena itu, terhubung dengan para Ibu lainnya dapat menjadi penguat di masa-masa sulit, seperti bergabung dalam komunitas untuk berbagi pengalaman, saling mendukung, dan menemukan solusi bersama.
Dengan adanya dukungan dari komunitas, para ibu dapat merasa lebih percaya diri, bahagia, dan mampu menjalankan peran sebagai seorang ibu dengan lebih baik.
Dari beberapa sumber dukungan di atas, sudahkah kita mendapatkan dari semuanya?
Tag
Terkini
- Stop Self-Talk Negatif! Ini Cara Membangun Self-Respect di Era Digital
- Merasa Kecil di Dunia yang Besar: Menggali Akar Inferiority Complex
- Resah Driver Ojol Perempuan: Ada Ketidakadilan Mengintai di Setiap Kilometer
- Fake It Till You Make It: Boleh Dicoba, Asal Jangan Kebablasan, Girls!
- Fatphobia Bukan Sekadar Masalah Berat Badan, Tapi Diskriminasi!
- Self Care Bukan Egois, Tapi Hak Setiap Perempuan untuk Sejahtera
- Pap Smear: Deteksi Dini Kanker Serviks, Selamatkan Nyawa Perempuan
- Mengenal Sunday Scaries, Rasa Cemas yang Timbul di Hari Minggu
- Alasan Mengapa Maret jadi Bulan Perempuan
- Tren Kabur Aja Dulu: Antara Impian dan Realita, Sejauh Mana Keseriusannya?