
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Di balik keriput yang menyimpan ribuan cerita, ada senyum yang kembali merekah ketika sapaan hangat relawan hadir. Setiap tangan yang terulur bukan hanya membawa bantuan, tetapi juga secercah harapan bagi mereka yang merindukan kehangatan keluarga.
Dalam acara bertajuk "Gembira Bersama Eyang" yang berlangsung di Panti Jompo Kemah Beth Shalom, Tangerang Selatan, komunitas Gembira Seharian membuktikan bahwa kebahagiaan dapat dimulai dari sebuah langkah kecil.

Seperti namanya, kegiatan ini dipenuhi dengan penuh kegembiraan, di mana para relawan dan penghuni panti saling melakukan berbagai aktivitas kreatif, seperti menghias bingkai foto, bernyanyi bersama, dan bermain game bersama.
"Gembira Seharian ini awalnya kita bangun di Agustus 2023, dengan tujuan sederhana, membawa kebahagiaan ke mereka yang membutuhkan perhatian lebih," ungkap Muhammad Jihad Jundulloh, salah satu pendiri komunitas yang akrab disapa Jeje, Minggu (28/12).
Baca Juga
-
Pebbling, Bahasa Cinta ala Penguin yang Menggemaskan
-
Tak Sepenuhnya Salah Kita: Ini Fakta Ilmiah yang Bikin Resolusi Tahun Baru Gagal Terus
-
Sebuah Rujukan: Cara Menghabiskan Malam Tahun Baru Sendirian
-
Lebih dari Sekadar Tren Estetik, Sad Beige Parenting Bisa Bikin Anak Merasa Sedih?
-
Fenomena Breakup Hair Cut: Perempuan Tak Bercerita, Tapi Potong Rambut Pas Putus Cinta
-
NewJeans vs Stereotip Gender dan Kelas Pekerja ala Korea Selatan
Gerakan ini dimulai dari keresahan Jeje dan teman-temannya setelah sering melakukan kunjungan ke panti asuhan. Mereka menyadari betapa banyaknya orang, terutama anak-anak yang jarang mendapatkan perhatian.
Dari pengalaman tersebut, lahirlah Gembira Seharian sebagai wadah untuk berbagi kebahagiaan dengan cara yang kreatif dan penuh makna.
"Seminggu sekali, kami mengadakan pengajaran di kampung pemulung Lebak Bulus. Selain itu, setiap dua minggu sekali, kami menyelenggarakan kegiatan puncak di berbagai tempat, seperti panti jompo, panti asuhan, yayasan disabilitas, dan rumah sakit untuk ODGJ," ujar Deby, salah satu pengurus Gembira Seharian.
Kegiatan Gembira Seharian tidak berhenti sampai di situ. Komunitas ini terus merancang program baru untuk memperluas jangkauan dampaknya dan melibatkan lebih banyak relawan.
"Rencana untuk 2025 memang banyak ya. Salah satunya, kami ingin menjangkau kaum marjinal lebih luas lagi, Itu seru banget karena kita berhadapan langsung dengan stigma yang selama ini ada, dan ternyata, setelah dijalani, semuanya biasa saja," ungkap Deby dengan penuh antusias.
Tak hanya itu, salah satu rencana ke depan adalah meluncurkan program ruang baca untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan dan literasi di kampung pemulung Lebak bulus.
Syifa, salah satu relawan yang sudah mengikuti beberapa kegiatan bersama Gembira Seharian, merasa bahwa setiap momen yang dihabiskan di panti jompo adalah pengalaman yang tak ternilai.
Baginya, menjadi relawan bukan hanya sekadar memberi, tetapi juga belajar.
"Setiap senyuman yang terbit dari wajah mereka setelah kegiatan selesai, itu seperti hadiah untuk saya," ujarnya dengan tulus.
Syifa juga mengungkapkan bahwa ia sangat menikmati acara seperti ini karena rasanya benar-benar seperti mengisi ulang energi fisik dan emosionalnya.
"Bisa tertawa bersama Oma dan Opa hari bahagia sekali rasanya, seperti mengisi ulang energi saya” ujar Syifa.
Dengan semangat tulus dan komitmen yang tiada henti, Gembira Seharian membuktikan bahwa kebahagiaan tak hanya ditemukan dalam penerimaan, tetapi dalam setiap langkah memberi dan berbagi kepada sesama.
Penulis: Ratu Humaira Nugraha
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi