
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Pekerjaan penari perut biasanya identik dengan penampilan seksi. Sayangnya, seorang penari perut Mesir malah terancam dihukum karena penampilannya yang dianggap kelewat sensual.
Sama el-Masry adalah seorang penari perut asal Mesir. Karena pekerjaannya, Sama el-Masry sudah kerap bermasalah dengan pandangan konservatif di negaranya.
Menyadur The Sun, konten TikTok yang diunggah perempuan 42 tahun ini pun menjadi masalah karena dianggap terlalu seksual dan sugestif.
Akibatnya, pengadilan di Kairo pun menganggapnya telah melanggar nilai-nilai keluarga serta melakukan tindakan tidak senonoh lewat akun media sosial.
Baca Juga
-
Kehilangan Cincin Pertunangan, Wanita Ini Panggil Tim Pemburu Harta Karun
-
Manisnya Senyuman Ellie Goldstein, Model Gucci dengan Kondisi Down Syndrome
-
Keracunan Sinar Matahari, Wajah Wanita Ini Bengkak Parah
-
Akhirnya Blak-blakan, Model Ini 20 Tahun Diam-Diam Jadi Penari Telanjang
-
Jadi Penari Tiang Profesional, Wanita Ini Rela Keluar dari Kerja Kantoran
-
Jago Pole Dance, Remaja Cantik Jengkel Dikira Penari Erotis
Bahkan, para politikus di Mesir telah menyebut bahwa tindakan Sama el-Masry tersebut sama dengan "pelacuran" dan tidak bisa disebut sebagai kebebasan berekspresi.

Di sisi lain, el-Masry menanggapi tuntutan tersebut dengan berkata bahwa konten yang ada di TikTok adalah konten yang dicuri dari ponselnya dan diunggah tanpa izin.
Mesir sendiri diketahui punya hukum seputar sensor dan pengawasan konten di dunia maya yang disahkan pemerintah sejak tahun 2018 silam.
Sejak itu, banyak influencer perempuan di media sosial yang menjadi target dan terancam pidana oleh pemerintah Mesir.
Sama el-Masry sekarang dikabarkan terancam 3 tahun penjara dan denda sebesar 15.000 poundsterling atau sekitar Rp 271,1 juta.
Menanggapi kasus ini, pengacara hak asasi manusia untuk perempuan Entessar el-Saeed mengkritik hukum yang dianggap mendiskriminasi kaum perempuan itu.
"Masyarakat kita yang konservatif mengalami kesulitan dalam menghadapi perubahan teknologi, yang mana telah mengubah lingkungan dan pola pikir," ucap dia.
Ini juga bukan kali pertama perempuan Mesir dituntut oleh pengadilan karena penampilan mereka yang dianggap tidak senonoh.
Sebelumnya, aktris Rania Youssef pernah dituntut melakukan perbuatan mesum di depan publik karena pilihan gaunnya ketika menghadiri Cairo Film Festival.
Terkini
- Vulnerable atau Oversharing? Menakar Batas Cerita Perempuan di Dunia Maya
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif