
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Diskriminasi gender yang dialami perempuan di tempat kerja, mulai dari perbedaan beban kerja, gaji, dan tanggung jawab hingga pelecehan seksual, tak bisa diremehkan efeknya. Hal tersebut bahkan dikatakan berpotensi mengganggu kesehatan mental.
Melansir Healthshots, kesehatan mental yang terganggu akibat diskriminasi bikin perempuan rentan mengalami depresi.
Dr Samir Parikh, Director Department of Mental Health and Behavioral Sciences, Fortis Healthcare, masalah diskriminasi gender ini penting untuk diakui keberadaannya.
"Memang benar bahwa gender memainkan peran penting dalam kehidupan kita. Namun penting juga untuk menyadari ketidaksetaraan sosial yang mungkin dihadapi seseorang karenanya," ungkap dia.
Baca Juga
-
Nggak Boleh Keluar Rumah karena Corona, Wanita Ini Polisikan Suami
-
Arti Mimpi Zombie, Pertanda Iri hingga Keinginan Lari dari Masalah
-
Merasa Jenuh? Me Time 20 Menit Bikin Suasana Hati Membaik
-
Jangan Diremehkan, Masalah Jerawat Bisa Memengaruhi Kesehatan Mental
-
Kenapa Jerawat Sering Muncul saat Stres? Rupanya karena Ini
-
Gemar Makan Tanah saat Stres, Curhat Ibu Kini Giginya Rusak dan Copot

"Kesadaran akan adanya diskriminasi gender bakal memastikan bahwa Anda dapat memproses dan menangani efek kesehatan mental dari ketidaksetaraan itu," imbuh Dr. Samir Parikh.
Bagaimana cara menyikapi dampak kesehatan mental dari diskriminasi gender? Menurut Dr. Parikh, harus ada pendekatan dua arah dalam menangani ketidaksadaran gender dan kesehatan mental. Masalah ini mestis ditangani, baik pada level individu maupun tatanan sosial.
Untuk penanganan diskriminasi gender level individu, ada tiga rekomendasi yang dapat dilakukan, di antaranya:
Bicarakan dengan teman dekat dan keluarga
Kalau mengalami diskriminasi gender, kamu harus berbicara tentang emosimu dengan teman dekat dan keluarga. Ini penting untuk menemukan dukungan sekaligus kenyamanan saat kamu mengalami hal yang membuat stres.
Jangan membuat citra diri buruk
Ketika mengalami diskriminasi gender, kamu mungkin merasa kurang dihargai oleh orang-orang di sekitarmu. Bahkan, kamu merasa tak mampu menjalani hidup sesuai standar masyarakat.
Jika ini terjadi, jangan buat citra diri menjadi buruk. Bicaralah dengan profesional kesehatan mental terdekat atau lakukan kegiatan apapun yang bisa melindungi diri sendiri.
Lawan pelaku diskriminasi
Diskriminasi gender yang dialami bisa membuat trauma. Salah satu cara mengatasinya sdalah melawan dan meminta pelaku bertanggung jawab terhadap perbuatannya.
Misalnya kamu tak mendapatkan gaji yang setara, hubungi HRD di perusahaanmu. Kemudian, jika pelaku melecehkan Anda, hadapi mereka dan hubungi bantuan yang bisa mengatasi masalah gender.
Dr. Parikh mengatakan adanya dukungan sosial sangat penting untuk melawan diskriminasi gender menjadi upaya kolektif, demi menjadi masyarakat yang lebih setara.
Selain itu, perusahaan harus memastikan untuk menciptakan lingkungan yang setara, baik itu karyawan laki-laki maupun perempuan. (*Aflaha Rizal Bahtiar)
Terkini
- Vulnerable atau Oversharing? Menakar Batas Cerita Perempuan di Dunia Maya
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif