Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Hubungan asmara yang sehat dan bikin bahagia adalah harapan banyak orang. Sayangnya, tak sedikit yang malah terjebak dalam toxic relationship.
Secara sederhana, toxic relationship adalah hubungan yang tidak produktif dan justru saling merusak satu sama lain. Bukan hanya jalinan asmara, hubungan beracun juga tidak jarang terjadi pada lingkaran pertemanan.
Hubungan toksik sama sekali tidak baik untuk siapa pun. Ini karena orang-orang yang terlibat di dalamnya pada akhirnya hanya akan menghabiskan banyak energi tapi cuma mendapat sedikit manfaat dari hubungan tersebut.
Baca Juga
Kamu selalu dianggap salah
Dalam setiap argumen, diskusi, atau perdebatan, kamu akan selalu menjadi pihak yang dianggap salah. Hal ini terus terjadi sehingga kamu mungkin tanpa sadar jadi selalu mempunyai pikiran negatif pada dirimu sendiri terkait banyak hal.
Tidak saling mendukung secara positif
Dukungan yang diberikan pasangan tidak dalam nada yang positif, tapi justru meremehkan. Kata-kata dukungan yang disampaikan tidak membuatmu bersemangat. Kamu mungkin malah jadi meragukan dirimu sendiri setelah mendengar kata-katanya.
Tidak jujur
Ketidakjujuran juga termasuk tanda toxic relationship yang harus diwaspadai. Satu kebohongan akan ditutup dengan kebohongan lain dan seterunya. Hal seperti ini pasti membawa permasalahan di kemudian hari.
Kamu jadi tidak menyayangi diri sendiri
Jangan anggap remeh jika rasa sayang pada diri sendiri terus terkikis dan segala usaha yang kamu lakukan semata hanya untuk kebaikan pasangan. Hubungan seperti itu hanya akan membuatmu stres dan tertekan karena lupa caranya mencintai diri sendiri.
Hidup tidak tenang
Hubungan yang sehat idelanya bisa membawa ketenangan bagimu. Namun, toxic relationship membuatmu sering kali merasa gelisah. Kamu takut dia marah, kamu cemas telah melakukan sesuatu yang akan membuatmu kembali disalahkan, atau khawatir ada salah paham.
Jika hubungan yang kamu jalani hanya membuatmu semakin tidak bahagia dari hari ke hari, mengapa harus terus dilanjutkan?
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri