Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Akhir tahun, sebagian besar perusahaan biasanya menggelontorkan bonus ke rekening setiap karyawannya. Tentu saja ini menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu. Rasanya, segala impian yang kita punya, mulai dari gadget baru, traveling ke luar negeri, hingga tas branded, kian dekat dengan genggaman.
Tapi, jangan biarkan bonus di akhir tahun ini jadi boncos hanya karena kita fomo atau bahkan tidak tahu cara menikmatinya, ya. Jadi penasaran, apa sih yang ada di benak para gen Z ketika mendapat 'uang kaget' di akhir tahun? Apakah bakal habis dalam waktu sekejap seperti tayangan reality show-nya?
Selina (26), misalnya, pegawai di sebuah agency ini mengaku sudah mendapatkan bonus sejak minggu kedua bulan Desember lalu. Dan ia mengaku akan mempergunakannya untuk mengikuti kursus online yang diselenggarakan oleh sebuah universitas luar negeri.
"Bonusku satu kali gaji, dan langsung aku pakai buat daftar kursus digital marketing online. Ilmunya bisa buat upgrade skill, dan syukur-syukur upgrade karier juga," katanya.
Baca Juga
-
Mitos vs Fakta: Bolehkah Olahraga saat Haid?
-
Moms United: Bersatu Untuk Ibu Hebat
-
Ibu Tunggal, Pahlawan dalam Diam
-
Rahasia Dapur Ranjang, Saat Sex Toys jadi Kunci Hubungan Sehat dan Bahagia
-
Kisah Anna Jarvis, Sosok di Balik Hari Ibu dan Penyesalan Terdalamnya
-
Berenang Lebih Asyik dengan Musik: Rahasia Nikmati Olahraga Tanpa Bosan
Lain lagi dengan Helly (28), yang tahun ini mendapat bonus sebesar setengah dari gaji bulanannya. Ia berencana untuk memakai uang tersebut liburan ke Banyuwangi bersama beberapa temannya.
"Sudah direncanakan dari jauh-jauh hari, akhir tahun mau trip ke Banyuwangi. Makanya pas bonus turun, langsung pesan hotel dan akomodasi lainnya," kata karyawati di perusahaan plat merah tersebut.
Nah, Windy pun menyimpulkan 4 cara yang paling sering dipilih untuk menikmati bonus tahunan. Ini dia:
1. Self reward
Inilah yang paling sering dipilih banyak orang untuk menghabiakan bonus tahunannya. Self reward banyak macamnya, termasuk kursus untuk upgrade skill dan juga liburan seperti yang dipilih Selina dan Helly di atas.
Hal ini sesuai dengan laporan yang ditulis Forbes, yang menyebutkan, gen Z cenderung membelanjakan uang untuk menciptakan kenangan, karena bagi mereka, kenangan lebih bernilai dibanding barang yang cepat usang. Jadi, meski memilih self reward di urutan teratas, mereka sangat kecil kemungkinannya memilih baju atau tas branded.
2. Nikmati sebagian, sisihkan untuk masa depan
Untuk mewujudkan impian jangka panjang, perlu juga untuk menyisihkan sebagian untuk masa depan seperti untuk memenuhi dana naik haji, biaya menikah dan honeymoon, biaya pendidikan anak, hingga kecukupan untuk masa pensiun.
3. Cukupi kebutuhan finansial yang esensial
Kebutuhan finansial yang esensial seperti dana darurat dan asuransi. Dana darurat penting apabila terjadi risiko kehidupan yang mengakibatkan bisa kehilangan sumber nafkah. Dana darurat sekurang-kurangnya membantu bertahan hidup di tiga bulan pertama sembari mencari pekerjaan yang baru. Asuransi adalah kunci agar terhindar dari tekanan finansial di masa depan dan bikin keuangan keluarga aman. Nah, di sini asuransi berperan melindungi aset yang sudah susah payah kamu kumpulkan. Misalnya, bila kamu sebagai pencari nafkah tutup usia, maka santunan dari asuransi jiwa akan memampukan keluarga yang ditinggalkan bisa melanjutkan hidup.
4. Kembangkan investasi
Banyak instrumen investasi yang bisa dipelajari seperti, deposito, saham, reksa dana, obligasi, Surat Berharga Negara (SBN), Emas dan lain lain. Investasi berperan untuk melawan inflasi. Jika belum berinvestasi, mulailah berinvestasi dan pilih jenis investasi yang tepat dan bijak sesuai tingkat risikonya. Untuk itu, pelajari dan pahami lebih detail jenis investasinya. Disarankan juga untuk diversifikasi instrumen investasi, agar bisa meminimalisir kerugian dalam investasi. Perlu diingat, jangan mudah tergiur investasi bodong, ya.
Terkini
- Merasa Kecil di Dunia yang Besar: Menggali Akar Inferiority Complex
- Resah Driver Ojol Perempuan: Ada Ketidakadilan Mengintai di Setiap Kilometer
- Fake It Till You Make It: Boleh Dicoba, Asal Jangan Kebablasan, Girls!
- Fatphobia Bukan Sekadar Masalah Berat Badan, Tapi Diskriminasi!
- Self Care Bukan Egois, Tapi Hak Setiap Perempuan untuk Sejahtera
- Pap Smear: Deteksi Dini Kanker Serviks, Selamatkan Nyawa Perempuan
- Mengenal Sunday Scaries, Rasa Cemas yang Timbul di Hari Minggu
- Alasan Mengapa Maret jadi Bulan Perempuan
- Tren Kabur Aja Dulu: Antara Impian dan Realita, Sejauh Mana Keseriusannya?
- Tingkat Kesembuhan Kanker Darah Meningkat Drastis, Apa Rahasianya?