
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Istilah "needy" seringkali dikaitkan dengan seseorang yang terlalu bergantung pada pasangannya. Mereka merasa perlu selalu bersama pasangan, sangat membutuhkan perhatian, dan seringkali merasa cemas jika pasangan tidak memberikan respon yang diinginkan. Lalu, mengapa kita menjadi needy?
Beberapa orang mungkin menganggap sikap ini sebagai tanda cinta, sementara ada yang melihatnya sebagai hal yang bisa merusak hubungan. Hati-hati, lho, karena perilaku needy ini ternyata bisa memengaruhi dinamika cinta.
Siapa yang Disebut Needy?
Dilansir dari Psychology Today, perilaku yang disebut needy ini seringkali dianggap sebagai sikap clingy atau terlalu nempel, di mana seseorang menunjukkan ketergantungan yang berlebihan pada pasangannya. Contohnya, mereka bisa merasa cemas kala pesan atau teleponnya tidak segera dibalas, atau terus-menerus meminta kepastian tentang perasaan pasangannya.
Baca Juga
-
Wabah Flu di China Meluas, Haruskah Dunia Bersiap Pandemi Lagi?
-
Good Girl Syndrome: Beban Tak Terlihat di Balik Citra Sempurna
-
Jadikan Tahun Baru Awal Baru: Begini Merancang Resolusi yang Lebih Bermakna
-
Friendship Breakup, Kenapa Kehilangan Sahabat Lebih Menyakitkan daripada Putus Cinta?
-
Komunitas Gembira Seharian: Saat Muda Mudi Sebar Kebahagiaan
-
Pebbling, Bahasa Cinta ala Penguin yang Menggemaskan
Fenomena ini bisa terjadi karena ketakutan akan ditinggalkan, yang sering berakar dari pengalaman traumatis di masa lalu atau rasa kurang aman dalam diri seseorang. Ketika seseorang merasa tidak yakin dengan hubungan atau dirinya sendiri, mereka cenderung mencari jaminan dari pasangan untuk meredakan kecemasan.
Ketakutan ini bisa membuat mereka merasa perlu selalu berada dekat pasangan atau terus-menerus mencari perhatian. Dalam jangka panjang, hal ini bisa membuat hubungan menjadi tegang, karena pasangan merasa tertekan atau terbebani, yang akhirnya menyebabkan mereka menjauh atau menghindar.
Lalu, kapan seseorang bisa dikatakan needy? Simak tanda-tandanya yuk!
• Mencari Perhatian Terus-Menerus
Sering merasa perlu mendapatkan perhatian pasangan secara terus-menerus, hal ini dapat berupa kebutuhan akan validasi atau ingin selalu berada di dekat pasangan. Hal ini seperti memberikan perhatian atau kasih sayang yang berlebihan, seperti mengirim pesan terus-menerus atau menuntut perhatian yang lebih dari yang dibutuhkan.
• Takut Ditolak atau Ditinggalkan
Memiliki rasa cemas yang tinggi tentang kemungkinan pasangan meninggalkannya, bahkan untuk alasan yang tidak jelas. Mereka sering khawatir jika pasangannya tidak memberi perhatian atau kasih sayang yang cukup.
• Kurang Percaya Diri
Merasa kurang yakin dengan dirinya sendiri dan tergantung pada pasangan untuk membangun rasa percaya diri. Mereka mungkin meragukan perasaan pasangan terhadap mereka.
• Sikap Cemburu yang Berlebihan
Menunjukkan kecemburuan berlebihan, bahkan terhadap hal-hal yang tidak relevan atau tidak signifikan. Ini sering kali muncul dari rasa takut kehilangan pasangan.
• Merasa Tidak Utuh Tanpa Pasangan
Memiliki pandangan bahwa diri mereka tidak lengkap atau tidak utuh tanpa pasangan, sehingga merasa bergantung sepenuhnya pada hubungan untuk kebahagiaan dan pemenuhan emosional.
Dalam situasi seperti ini, komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting. Mengungkapkan ketakutan dan kebutuhan emosional dengan cara yang sehat dan saling mendukung bisa membantu menciptakan ruang untuk hubungan yang lebih seimbang dan saling memahami.
Tak hanya itu penting untuk memahami bahwa saling memberi ruang dalam hubungan adalah hal yang sehat agar masing-masing pihak merasa dihargai dan tidak tertekan.
Tanpa pemahaman yang baik antara kedua belah pihak, perasaan needy ini bisa memperburuk hubungan dan akhirnya mengarah pada konflik.
Terkini
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?
- Koneksi Bukan Kompetisi: The Real Power of Women Supporting Women
- Kapan Nikah? Nggak Perlu Baper, Ini Cara Elegan Hadapi Pertanyaan Sensitif
- Tips Psikologis Jalani Idulfitri Lebih Tenang dan Bermakna
- CEO Muda Perempuan: Lebih dari Sekadar Tren, Ini Realitas Baru Dunia Bisnis
- Keharuman Nostalgia Lebaran, 'Mencicipi' Aroma Nastar dari Sebotol Parfum
- Ketika Secuil Perhatian Berujung Sakit Hati, Kenali Tanda-Tanda Breadcrumbing yang Merugikan Perempuan
- Simping Era: Kenapa Sekarang Banyak Perempuan Bangga Jadi Fangirl?
- Resting Nice Face: Topeng Senyum yang Menyembunyikan Luka Emosional Perempuan