Rabu, 12 Februari 2025
Vania Rossa : Senin, 03 Februari 2025 | 19:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Dewiku.com - Banyak orang beranggapan bahwa seks yang spontan lebih bergairah dan memuaskan dibandingkan hubungan seks yang terjadwal. Namun, kenyataannya tidak selalu demikian. Kesibukan kehidupan modern seringkali membuat momen-momen spontan menjadi langka. Jadwal kerja yang padat, tugas rumah tangga, dan pengasuhan anak bisa membuat hasrat seksual menjadi terabaikan.

Nah, ketika fase bulan madu telah usai, di mana pasangan telah kembali ke kehidupan nyata dan berkutat dengan keseharian yang menyibukkan, inilah saatnya untuk mulai membuat jadwal untuk berhubungan seks.

Terdengar aneh? Ya, sih, karena menurut Vanessa Marin, LMFT, seorang terapis seks dan penulis Sex Talks, kebanyakan orang akan merasa seperti ada yang salah dengan hubungan atau kehidupan seks yang terjadwal.

Ada juga kesalahpahaman yang menganggap bahwa berhubungan seks terjadwal itu membosankan dan membuat pasangan jadi kurang bersemangat. Padahal, melansir dari laman Womens Health Mag, hadil studi tahun 2023 yang melibatkan lebih dari 300 orang menyebut bahwa mayoritas orang percaya bahwa seks spontan lebih memuaskan daripada seks yang direncanakan.

Jadi, jika kamu khawatir bahwa menetapkan waktu khusus untuk seks akan menghilangkan romantisme bersama pasangan, jangan khawatir.

Menurut Rachel Wright, LMFT, seorang terapis seks dan pembawa acara podcast The Wright Conversations, dalam praktiknya, ia justru menemukan ketika orang menjadwalkan [waktu] untuk keintiman fisik, yang terjadi adalah mereka mengalami lebih banyak momen spontan yang alami.

Manfaat Menjadwalkan Waktu untuk Berhubungan Seks

Menjadwalkan hubungan seks penting dilakukan terutama jika kamu dan pasangan sedang mencoba untuk menyeimbangkan hubungan romantis dengan jadwal kerja yang tidak dapat diprediksi, anak-anak, kehidupan sosial, atau komitmen waktu lainnya.

"Justru dengan menjadwalkan hubungan seks, ini memastikan bahwa kamu dan pasangan memiliki waktu untuk satu sama lain, dan kalian memprioritaskan satu sama lain di atas jutaan hal kecil yang memperebutkan perhatian setiap harinya," katanya lagi.

Sedangkan mengenai hubungan seks spontan, hal ini bukannya sama sekali tidak menarik. Hanya saja, seks spontan bisa terasa menegangkan dan mungkin kurang memuaskan. Menurut Wright, kamu dan pasangan mungkin akan merasa khawatir tentang pekerjaan yang belum selesai, atau bertanya-tanya apakah anak-anak dapat mendengar suara kamu dan pasangan di kamar.

Jadi, dengan melakukannya secara terjadwal, itu artinya kamu memastikan semua pemicu stres yang tidak diharapkan saat berhubungan seks sudah tidak ada. Misalnya, kamu bisa merencanakan berhubungan seks saat anak-anak sedang menginap di rumah nenek. Dengan begitu, kamu bisa menikmati waktu intimmu dengan lebih leluasa bersama pasangan.

Dan, menurut Amanda Pasciucco, PhD, LMFT, seorang terapis seks yang tinggal di Connecticut, ada banyak manfaat kesehatan dan hubungan yang dapat diperoleh dengan menjadwalkan kesenangan dan keintiman fisik.

"Seks dapat memberimu suasana hati dan dorongan energi, meningkatkan kualitas tidur, dan juga membantu kamu merasa terhubung dengan pasangan. Menyediakan waktu untuk menjadwalkan sesuatu yang sepenting seks memiliki manfaat bagi tubuh, [dan mengarah pada] lebih banyak koneksi dan lebih banyak keinginan untuk keintiman di luar seks,” katanya.

Dan yang terpenting, menjadwalkan hubungan seks dapat membuat kamu melakukan (dan menginginkan) lebih banyak seks —sama seperti yang kamu rasakan saat sedang bulan madu.

Jadi, jangan lagi salah paham dan menganggap bahwa menjadwalkan seks akan membuat hubungan kamu dan pasangan terasa kurang menarik dan bergairah, ya. Justru, merencanakan malam yang rutin untuk dinantikan akan memberikan dorongan dopamin dan perasaan antisipasi yang membuat kamu merasa seperti kembali menjadi pengantin baru!

BACA SELANJUTNYA

Heboh Lavender Marriage: Alasan Orang Memilih Menjalani Pernikahan Ini