Rabu, 12 Februari 2025
Vania Rossa : Selasa, 04 Februari 2025 | 09:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Dewiku.com - Masyarakat Indonesia menghadapi berbagai kendala dalam menabung, salah satunya adalah perilaku impulsif dalam pengeluaran. Survei dari GoodStats menunjukkan bahwa 34,5% responden lebih memilih untuk membelanjakan uangnya secara langsung, tanpa menyisihkan untuk tabungan.

Selain itu, masalah pendapatan yang terbatas juga menjadi penghalang utama, dengan 28,2% responden mengaku kesulitan menabung karena penghasilan yang tidak mencukupi.

Rata-rata upah Indonesia per Agustus 2024 tercatat sebesar Rp3,3 juta, sementara standar hidup layak membutuhkan Rp1,03 juta per kapita. Dengan kondisi ini, banyak masyarakat yang kesulitan memprioritaskan menabung di tengah kebutuhan sehari-hari yang mendesak.

Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia, menjelaskan bahwa masyarakat akan banyak mengalami kesulitan jika tidak memiliki tabungan.

“Tanpa tabungan, masyarakat cenderung mengandalkan utang, mengalami kerentanan ekonomi jika mendapat musibah, kesulitan mengakses layanan kesehatan dan pendidikan yang baik, sehingga dapat menyebabkan stres kronis yang merugikan kesehatan mental dan fisik,” kata Mona.

Mona memberikan beberapa strategi sederhana dapat membantu menyisihkan uang untuk tabungan, meski dengan pendapatan kecil. Berikut adalah beberapa cara yang dapat diterapkan:

1. Menambah Peluang Ekonomi di Waktu Luang

Bagi masyarakat dengan pekerjaan utama yang hanya mengandalkan satu sumber pendapatan, seperti petani atau pekerja di sektor lain, penting untuk melihat peluang tambahan.

Konsistensi adalah kunci menabung. Disarankan untuk menyisihkan minimal 5-10% pendapatan setiap bulan untuk tabungan, sebelum pengeluaran lainnya. Dengan cara ini, tabungan akan tetap berjalan meskipun ada kebutuhan yang harus dipenuhi.

3. Mulai dengan Tabungan Harian atau Mingguan

Bagi mereka yang kesulitan menyisihkan uang dalam jumlah besar, mulailah dengan jumlah kecil, seperti Rp2.000 hingga Rp5.000 per hari.

"Meskipun sedikit, dalam setahun jumlahnya bisa terkumpul secara signifikan," ujar Mona.

4. Memanfaatkan Produk Tabungan Mikro

Banyak bank dan koperasi menawarkan produk tabungan mikro dengan syarat yang fleksibel. Produk ini sangat cocok bagi masyarakat yang ingin mulai menabung tanpa memenuhi syarat yang rumit.

5. Tetapkan Tujuan Tabungan

Menetapkan tujuan yang jelas, seperti dana darurat atau pendidikan anak, akan memberi motivasi untuk menabung. Tujuan yang terarah membuat proses menabung menjadi lebih berarti.

6. Kelompok Arisan atau Simpanan Kolektif

Gabung dengan kelompok arisan atau simpanan kolektif bisa menjadi alternatif yang efektif. Dengan cara ini, setiap anggota dapat menabung dan saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama.

7. Edukasi Keuangan

Peningkatan literasi keuangan sangat penting agar masyarakat memahami cara mengelola uang dan menabung dengan bijak. Pemahaman ini akan meningkatkan kemampuan mereka untuk merencanakan masa depan finansial yang lebih baik.

8. Sesuaikan Strategi Menabung dengan Budaya Lokal

Penting untuk menyesuaikan strategi menabung dengan budaya dan kebutuhan masyarakat setempat. Selain menabung uang, barang berharga lainnya yang setara dengan uang, seperti perhiasan atau barang koleksi, juga bisa menjadi alternatif tabungan yang relevan.

(Nurul Lutfia)

BACA SELANJUTNYA

Perempuan Marjinal Rentan Finansial: Literasi Rendah dan Akses Terbatas Jadi Penyebab