Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Saat ini, tak sedikit perempuan berstatus ibu yang memilih untuk berkarier. Ada banyak alasan yang membuat perempuan memilih tetap berkarier setelah berkeluarga, termasuk di antaranya mencapai kestabilan finansial keluarga. Dan tentu saja, menggabungkan peran sebagai ibu dan wanita karier bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan strategi yang tepat untuk mencapai work-life balance, sehingga keduanya dapat berjalan seiring dan tidak ada yang terbengkalai.
Ibu bekerja memiliki beberapa tantangan yang berbeda dengan ibu tak bekerja. Keterbatasan waktu di rumah, misalnya, membuat ibu bekerja merasa waktu 24 jam sehari sangat kurang untuk membagi antara pekerjaan, mengurus anak, dan tugas rumah tangga. Hal ini juga kerap menimbulkan perasaan bersalah lantaran ibu tidak bisa selalu hadir untuk anak-anak mereka.
Di sisi lain, ibu bekerja harus menghadapi tuntutan ganda, baik dari atasan di tempat kerja, serta tuntutan dari anak dan keluarga di rumah. Semua tantangan ini dapat memicu stres yang berkepanjangan jika tidak dikelola dengan baik.
Strategi Mencapai Work-Life Balance
Baca Juga
-
Galau Sebelum Menikah: Antara Budget Pas-Pasan dan Ekspektasi Orang Tua yang Ketinggian
-
Perayaan Mati Rasa: Menghadapi Kehilangan dan Menerima Kenyataan
-
Jarang Disorot, Begini Dampak Poligami terhadap Kesejahteraan Emosional Anak
-
Tantangan Period Poverty, Ketika Perempuan Tidak Memiliki Akses Memadai Terhadap Produk Menstruasi
-
Rahasia Mengelola Penghasilan Kecil agar Bisa Meraih Kebebasan Finansial
-
Memahami Akar Masalah Filisida: Mengapa Orang Tua Membunuh Anak Mereka?
Alexandra Askandar, Wakil Presiden Direktur Bank Mandiri, mengatakan bahwa penting bagi ibu bekerja untuk menerapkan manajemen waktu dan prioritas yang baik.
Ia memberi beberapa saran yang dapat dilakukan oleh para ibu bekerja untuk mendapatkan work-life balance, sehingga tak ada yang dikorbankan antara karier dan keluarga.
1. Pisahkan Waktu untuk Karier dan Keluarga
Membuat jadwal yang terencana dapat membantu ibu memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Misalnya, gunakan waktu kerja secara produktif untuk fokus pada tugas-tugas profesional, sehingga waktu di rumah bisa sepenuhnya dihabiskan bersama keluarga tanpa distraksi pekerjaan. Dengan membagi waktu secara jelas, ibu juga bisa lebih tenang dalam mengambil keputusan, termasuk yang berkaitan dengan keuangan.
Dalam hal pekerjaan rumah atau pengasuhan, ibu bisa mempertimbangkan untuk mendelegasikan tugas tertentu. Misalnya, menggunakan jasa asisten rumah tangga atau layanan penitipan anak saat sedang fokus bekerja. Hal ini membantu menjaga efisiensi waktu tanpa mengorbankan kebutuhan keluarga.
3. Gunakan Teknologi untuk Efisiensi
Dalam mengelola keuangan, teknologi menjadi kunci penting. Misal, gunakan aplikasi bank yang dapat membantu mempermudah pengelolaan keuangan rumah tangga. Ibu jadi dapat lebih hemat waktu sekaligus memastikan keuangan tetap terkontrol.
4. Jaga Keseimbangan Diri Sendiri
Tidak kalah penting, ibu perlu menjaga keseimbangan emosional dan fisik. Sisihkan waktu untuk perawatan diri (self-care) agar tetap produktif dalam karier dan keluarga. Keuangan juga bisa dikelola lebih baik jika ibu merasa sehat dan fokus.
Nah, dengan langkah-langkah di atas, ibu dapat menjaga keseimbangan antara karier dan keluarga, serta memastikan keuangan keluarga tetap stabil dan terencana.
Terkini
- Sextortion dan Sexploitation: Ketika Privasi Jadi Senjata Pemerasan di Era Digital
- Wifey Material: Ketika Perempuan Dituntut Jadi 'Istri Idaman'
- Nyaman dengan Diri Sendiri Berawal dari Perawatan Tepat Area Kewanitan
- Main Character Syndrome, Ketika Perempuan Merasa Jadi Pusat Semesta
- Go & Glow Fun Run 2025: Tetap Bugar dan Glowing dengan Aktivitas Seru
- Hot Girl Walk: Ketika Perempuan Jadi Lebih Bahagia Cuma Modal Jalan Kaki
- Self Gifting: Bukan Boros, Tapi Bentuk Apresiasi pada Diri Sendiri
- Lebih dari Sekadar Musik, Ada Pesan Pemberdayaan Perempuan dari JENNIE Lewat Album Ruby
- Cyberstalking Merusak Mental dan Fisik: Bagaimana Perempuan Bisa Melindungi Diri Mereka?
- Rahasia Tangguh: Kuasai Self-Compassion untuk Kesehatan Mental