Rabu, 12 Februari 2025
Vania Rossa : Jum'at, 07 Februari 2025 | 11:36 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Dewiku.com - Saat ini, tak sedikit perempuan berstatus ibu yang memilih untuk berkarier. Ada banyak alasan yang membuat perempuan memilih tetap berkarier setelah berkeluarga, termasuk di antaranya mencapai kestabilan finansial keluarga. Dan tentu saja, menggabungkan peran sebagai ibu dan wanita karier bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan strategi yang tepat untuk mencapai work-life balance, sehingga keduanya dapat berjalan seiring dan tidak ada yang terbengkalai.

Ibu bekerja memiliki beberapa tantangan yang berbeda dengan ibu tak bekerja. Keterbatasan waktu di rumah, misalnya, membuat ibu bekerja merasa waktu 24 jam sehari sangat kurang untuk membagi antara pekerjaan, mengurus anak, dan tugas rumah tangga. Hal ini juga kerap menimbulkan perasaan bersalah lantaran ibu tidak bisa selalu hadir untuk anak-anak mereka.

Di sisi lain, ibu bekerja harus menghadapi tuntutan ganda, baik dari atasan di tempat kerja, serta tuntutan dari anak dan keluarga di rumah. Semua tantangan ini dapat memicu stres yang berkepanjangan jika tidak dikelola dengan baik.

Strategi Mencapai Work-Life Balance

Alexandra Askandar, Wakil Presiden Direktur Bank Mandiri, mengatakan bahwa penting bagi ibu bekerja untuk menerapkan manajemen waktu dan prioritas yang baik.

Ia memberi beberapa saran yang dapat dilakukan oleh para ibu bekerja untuk mendapatkan work-life balance, sehingga tak ada yang dikorbankan antara karier dan keluarga.

1. Pisahkan Waktu untuk Karier dan Keluarga

Membuat jadwal yang terencana dapat membantu ibu memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Misalnya, gunakan waktu kerja secara produktif untuk fokus pada tugas-tugas profesional, sehingga waktu di rumah bisa sepenuhnya dihabiskan bersama keluarga tanpa distraksi pekerjaan. Dengan membagi waktu secara jelas, ibu juga bisa lebih tenang dalam mengambil keputusan, termasuk yang berkaitan dengan keuangan.

Dalam hal pekerjaan rumah atau pengasuhan, ibu bisa mempertimbangkan untuk mendelegasikan tugas tertentu. Misalnya, menggunakan jasa asisten rumah tangga atau layanan penitipan anak saat sedang fokus bekerja. Hal ini membantu menjaga efisiensi waktu tanpa mengorbankan kebutuhan keluarga.

3. Gunakan Teknologi untuk Efisiensi

Dalam mengelola keuangan, teknologi menjadi kunci penting. Misal, gunakan aplikasi bank yang dapat membantu mempermudah pengelolaan keuangan rumah tangga. Ibu jadi dapat lebih hemat waktu sekaligus memastikan keuangan tetap terkontrol.

4. Jaga Keseimbangan Diri Sendiri

Tidak kalah penting, ibu perlu menjaga keseimbangan emosional dan fisik. Sisihkan waktu untuk perawatan diri (self-care) agar tetap produktif dalam karier dan keluarga. Keuangan juga bisa dikelola lebih baik jika ibu merasa sehat dan fokus.

Nah, dengan langkah-langkah di atas, ibu dapat menjaga keseimbangan antara karier dan keluarga, serta memastikan keuangan keluarga tetap stabil dan terencana.

BACA SELANJUTNYA

Negara Ini Jadi Lokasi Terburuk bagi Pekerja Perempuan di Luar Negeri