
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Jika kita perhatikan, cara berbelanja antara laki-laki dan perempuan seringkali terlihat sangat berbeda. Perempuan memiliki kecenderungan untuk mencari barang dengan harga terbaik, membandingkan harga, mencari diskon, bahkan menawar harga di angka dratsis agar bisa membawa pulang lebih banyak barang dengan anggaran terbatas.
Ternyata ada lho alasan di balik pola belanja yang berbeda antara laki-laki dan perempuan.
Hal ini berkaitan dengan perspektif evolusi. Pada masa lalu, perempuan lebih berperan sebagai pengumpul sumber daya seperti makanan dan bahan lainnya, sedangkan laki-laki berfokus pada berburu.
Baca Juga
-
Kecantikan dan Kesehatan Mental: Hubungan yang Tak Terpisahkan dalam Kehidupan Sehari-Hari
-
Ageisme: Diskriminasi Tersembunyi yang Membatasi Potensi Generasi
-
Strategi Work-Life Balance untuk Ibu Bekerja: Keluarga Harmonis, Finansial Terjaga
-
Galau Sebelum Menikah: Antara Budget Pas-Pasan dan Ekspektasi Orang Tua yang Ketinggian
-
Stigma Negatif pada Tubuh Gemuk, Mengapa Kita Harus Bicara Tentang Fatphobia?
Aktivitas mengumpulkan yang dilakukan oleh perempuan pada masa itu juga bersifat sosial, yang kemudian terbawa hingga sekarang. Berbeda dengan laki-laki yang terbiasa menyelesaikan tugas mereka dengan cepat dan efisien, termasuk dalam berbelanja.
Selain faktor evolusi, norma sosial juga berperan dalam pola belanja perempuan, di mana perempuan sering dianggap sebagai pengelola keuangan rumah tangga. Peran ini membuat mereka lebih cermat dalam membandingkan harga dan mencari barang dengan harga terbaik.
Perempuan dituntut untuk menjadi ahli dalam mengelola anggaran agar dapat memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga tanpa menghabiskan banyak uang. Oleh karena itu, mereka cenderung lebih hemat dan jeli saat berbelanja.
Selain faktor sosial, ada aspek psikologis yang menjadi alasan mengapa perempuan lebih sering berbelanja dalam jumlah banyak dan lebih mementingkan proses tawar-menawar.
Dilansir dari Wharton School of Business, perempuan menghabiskan lebih banyak waktu membandingkan harga dan mencari diskon, sedangkan laki-laki cenderung lebih impulsif dan tidak terlalu peduli dengan harga selama barang tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dilansir dari Psychology Today, Dr Kathleen Vohs, seorang psikolog yang meneliti hubungan antara belanja dan emosi, menyebutkan bahwa cenderung menikmati belanja karena melibatkan emosi ketimbang laki-laki.
"Perempuan cenderung lebih menikmati pengalaman belanja karena melibatkan lebih banyak interaksi sosial dan strategi berpikir dibandingkan laki-laki." dikutip dari Psychology Today, ditulis Dewiku, Sabtu (8//2/2025).
Sementara itu, laki-laki cenderung melihat berbelanja sebagai aktivitas yang lebih fungsional. Mereka lebih fokus pada memenuhi kebutuhan mereka tanpa perlu mempertimbangkan proses atau kenikmatan emosional yang didapatkan dari berbelanja.
Menariknya, meski perempuan lebih sering berbelanja, laki-laki lebih sering mengeluarkan uang dalam jumlah yang lebih besar.
Mereka lebih suka membeli barang bernilai tinggi, seperti gadget atau kendaraan, sedangkan perempuan lebih sering membeli barang-barang dengan harga lebih terjangkau, seperti pakaian atau kebutuhan rumah tangga.
Penulis: Humaira Ratu Nugraha
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi