Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Fatphobia didefinisikan sebagai ketakutan atau kebencian yang tidak rasional terhadap orang yang memiliki tubuh gemuk. Ini adalah bentuk diskriminasi yang seringkali tertanam dalam budaya dan norma sosial. Orang yang mengalami fatphobia seringkali mengasosiasikan tubuh gemuk dengan kemalasan, kurangnya disiplin, dan ketidaksehatan.
Stigma terhadap tubuh gemuk adalah masalah serius yang masih sering kita temui di masyarakat. Fenomena ini melibatkan penilaian negatif, diskriminasi, dan prasangka terhadap individu yang memiliki tubuh ukuran plus.
Karena satu dari beberapa alasan di atas, tak jarang mereka kerap menyuruh orang bertubuh gemuk untuk melakukan diet. Hingga pada akhirnya, diet yang seharusnya dilakukan untuk kesehatan, kini semakin diidentikkan dengan mereka yang kurang memiliki kepercayaan diri dengan bentuk tubuh, berat badan, dan ukuran tertentu, yang mengalami segala macam rasa malu, bias, dan diskriminasi.
Stigma Negatif pada Tubuh Gemuk
Baca Juga
-
Polemik Tes Kehamilan di Sekolah: Pelanggaran Privasi atau Upaya Pencegahan?
-
Fenomena Kelangkaan Gas Melon yang Mengusik 'Jantungnya' Rumah Tangga
-
Rahasia Mengelola Penghasilan Kecil agar Bisa Meraih Kebebasan Finansial
-
Memahami Akar Masalah Filisida: Mengapa Orang Tua Membunuh Anak Mereka?
-
Dari Impulsif ke Bijak: Mengubah Perilaku Konsumtif Melalui Tantangan Menabung
-
Skin Positivity, Merawat Kulit Tanpa Harus Terbebani Standar Kecantikan di Media Sosial
Hingga saat ini, kelebihan berat badan masih dipandang sebagai stigma negatif di masyarakat. Stigma yang sering muncul melibatkan anggapan bahwa orang yang kelebihan berat badan dianggap tidak sehat, malas, atau bahkan menjijikkan.
Yang lebih menyedihkan, bahkan ada juga pandangan yang menghubungkan kelebihan berat badan dengan tingkat kecerdasan seseorang, di mana individu dengan berat badan berlebih sering dianggap memiliki kemampuan intelektual dan moral yang rendah.
Pandangan-pandangan negatif ini tentu dapat mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang secara signifikan. Lebih dari sekadar menyakiti perasaan, penelitian bahkan menunjukkan bahwa menjadi penerima bias jenis ini dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik.
- Citra diri negatif: Individu yang mengalami fatphobia seringkali merasa tidak percaya diri dan memiliki citra diri yang buruk.
- Depresi dan kecemasan: Stigma negatif dapat memicu perasaan sedih, cemas, dan terisolasi.
- Gangguan makan: Dalam upaya untuk mencapai standar kecantikan yang tidak realistis, individu dapat mengalami gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia.
- Diskriminasi: Orang yang bertubuh gemuk seringkali mengalami diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pekerjaan, hubungan sosial, dan akses terhadap layanan kesehatan.
Membicarakan fatphobia dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah ini. Kita perlu mengubah persepsi masyarakat bahwa tubuh gemuk tidak selalu merupakan sesuatu yang negatif. Dan, setiap orang berhak merasa nyaman dengan tubuhnya sendiri, terlepas dari ukurannya.
Dengan mengurangi stigma, kita dapat membantu orang yang mengalami kegemukan untuk merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri. Dan dengan memahami dampak negatif fatphobia serta mengedepankan empati dan penghormatan terhadap setiap individu, kita dapat membangun masyarakat yang lebih adil dan bebas dari diskriminasi berbasis berat badan.
(Nurul Lutfia)
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri