Rabu, 12 Februari 2025
Vania Rossa : Rabu, 05 Februari 2025 | 13:37 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Dewiku.com - Fatphobia didefinisikan sebagai ketakutan atau kebencian yang tidak rasional terhadap orang yang memiliki tubuh gemuk. Ini adalah bentuk diskriminasi yang seringkali tertanam dalam budaya dan norma sosial. Orang yang mengalami fatphobia seringkali mengasosiasikan tubuh gemuk dengan kemalasan, kurangnya disiplin, dan ketidaksehatan.

Stigma terhadap tubuh gemuk adalah masalah serius yang masih sering kita temui di masyarakat. Fenomena ini melibatkan penilaian negatif, diskriminasi, dan prasangka terhadap individu yang memiliki tubuh ukuran plus.

Karena satu dari beberapa alasan di atas, tak jarang mereka kerap menyuruh orang bertubuh gemuk untuk melakukan diet. Hingga pada akhirnya, diet yang seharusnya dilakukan untuk kesehatan, kini semakin diidentikkan dengan mereka yang kurang memiliki kepercayaan diri dengan bentuk tubuh, berat badan, dan ukuran tertentu, yang mengalami segala macam rasa malu, bias, dan diskriminasi.

Stigma Negatif pada Tubuh Gemuk

Hingga saat ini, kelebihan berat badan masih dipandang sebagai stigma negatif di masyarakat. Stigma yang sering muncul melibatkan anggapan bahwa orang yang kelebihan berat badan dianggap tidak sehat, malas, atau bahkan menjijikkan.

Yang lebih menyedihkan, bahkan ada juga pandangan yang menghubungkan kelebihan berat badan dengan tingkat kecerdasan seseorang, di mana individu dengan berat badan berlebih sering dianggap memiliki kemampuan intelektual dan moral yang rendah.

Pandangan-pandangan negatif ini tentu dapat mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang secara signifikan. Lebih dari sekadar menyakiti perasaan, penelitian bahkan menunjukkan bahwa menjadi penerima bias jenis ini dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik.

  • Citra diri negatif: Individu yang mengalami fatphobia seringkali merasa tidak percaya diri dan memiliki citra diri yang buruk.
  • Depresi dan kecemasan: Stigma negatif dapat memicu perasaan sedih, cemas, dan terisolasi.
  • Gangguan makan: Dalam upaya untuk mencapai standar kecantikan yang tidak realistis, individu dapat mengalami gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia.
  • Diskriminasi: Orang yang bertubuh gemuk seringkali mengalami diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pekerjaan, hubungan sosial, dan akses terhadap layanan kesehatan.

Membicarakan fatphobia dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah ini. Kita perlu mengubah persepsi masyarakat bahwa tubuh gemuk tidak selalu merupakan sesuatu yang negatif. Dan, setiap orang berhak merasa nyaman dengan tubuhnya sendiri, terlepas dari ukurannya.

Dengan mengurangi stigma, kita dapat membantu orang yang mengalami kegemukan untuk merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri. Dan dengan memahami dampak negatif fatphobia serta mengedepankan empati dan penghormatan terhadap setiap individu, kita dapat membangun masyarakat yang lebih adil dan bebas dari diskriminasi berbasis berat badan.

(Nurul Lutfia)

BACA SELANJUTNYA

Hoe Phase: Kebebasan atau Perangkap Standar Ganda?