Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Dalam perjalanan hidup yang penuh warna, tak jarang kita membawa serta luka-luka dari masa lalu yang mungkin tak terlihat secara kasat mata. Luka-luka ini berasal dari pengalaman masa kecil yang kurang menyenangkan, atau yang dikenal dengan istilah inner child. Memahami dan merawat inner child adalah kunci penting untuk menyembuhkan luka-luka ini dan mencapai kedamaian batin.
Inner child adalah bagian dari diri kita yang masih muda dan berpengaruh pada cara kita berpikir serta bereaksi saat dewasa.
Konsep ini sering digunakan dalam psikoterapi dan lingkungan spiritual untuk menggambarkan pengalaman masa kecil kita, baik yang menyenangkan maupun yang penuh tantangan.
Ketika kita mengabaikan inner child dalam diri sendiri, kita mungkin tidak menyadari bagaimana pengalaman masa lalu memengaruhi kehidupan kita saat ini. Hal ini bisa membuat kita mengembangkan mekanisme bertahan yang kurang sehat.
Baca Juga
-
Mom Guilt, Beban Emosional Ibu Bekerja yang Sering Tak Terlihat
-
Film 1 Kakak 7 Ponakan: Realita Peran Ganda dalam Keluarga
-
Misteri Tawar-Menawar: Mengapa Perempuan Selalu Lebih Jago?
-
100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran: Hak Perempuan Masih Jadi Agenda Pinggiran?
-
Kecantikan dan Kesehatan Mental: Hubungan yang Tak Terpisahkan dalam Kehidupan Sehari-Hari
-
Tantangan Period Poverty, Ketika Perempuan Tidak Memiliki Akses Memadai Terhadap Produk Menstruasi
Menurut Verry Well Mind, gagasan tentang inner child pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Carl Jung. Inner child dapat mengendalikan banyak emosi kita, terutama jika kita tidak menyadari keberadaannya.
Luka batin yang dialami di masa kecil, seperti pengalaman traumatis atau situasi sulit yang terus berulang, dapat berdampak pada kehidupan dewasa dan muncul dalam berbagai bentuk.
Hal tersebut terjadi karena inner child dalam dirinya masih membawa ketakutan dari masa lalu.
Namun, inner child tidak hanya tentang luka dan trauma. Ada juga sisi positifnya, seperti kebahagiaan dan keceriaan yang pernah kita rasakan saat kecil.
Momen ketika kita merasa benar-benar bahagia, seperti saat melakukan hobi atau mendapatkan kabar baik, adalah contoh bagaimana inner child bisa menghadirkan energi positif dalam hidup kita.
Untuk merawat inner child, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, baik secara mandiri maupun dengan bantuan terapis.
Tujuannya adalah memberikan perhatian, kasih sayang, dan validasi yang mungkin tidak kita dapatkan di masa kecil. Beberapa cara yang telah dirangkum dewiku dari Verry Well Mind untuk mulai merawat inner child antara lain:
- Berbicara dengan inner child dalam diri kita, menanyakan kabarnya, dan mendengarkan apa yang ingin disampaikan.
- Menulis surat kepada inner child, lalu menuliskan surat balasan seolah-olah dari dirinya.
- Mengatakan hal-hal positif seperti "Aku mencintaimu" atau "Aku bangga padamu" kepada diri sendiri.
- Melihat foto masa kecil dan memberi kata-kata penguatan yang dulu mungkin kita butuhkan.
- Mengingat dan melakukan kembali hal-hal yang kita sukai saat kecil.
- Melakukan meditasi dan visualisasi untuk berinteraksi dengan inner child secara lebih dalam.
Dengan mengenali dan merawat inner child, kita bisa lebih memahami diri sendiri, menyembuhkan luka lama, dan menjalani kehidupan yang lebih seimbang serta bahagia.
(Nurul Lutfia)
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri
- Mom Guilt, Beban Emosional Ibu Bekerja yang Sering Tak Terlihat