
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Masih banyak perempuan yang menganggap endometriosis sebagai nyeri menstruasi biasa dan hal yang wajar. Padahal, kondisi ini sangat serius dan bisa mempengaruhi kualitas hidup perempuan secara keseluruhan.
Dikutip dari Psychology Today, endometriosis adalah kondisi medis yang mempengaruhi sebagian wanita. Kondisi ini terjadi ketika jaringan yang melapisi bagian dalam rahim (Endometrium) mulai tumbuh di luar rahim dan di tempat yang tidak seharusnya.
Pada siklus menstruasi wanita, jaringan endometrium di dalam rahim akan menebal dan luruh jika tidak terjadi kehamilan. Namun, pada kondisi endometriosis, jaringan serupa tumbuh di luar rahim dan mengalami proses yang sama.
Akan tetapi, karena tidak memiliki jalur keluar seperti darah menstruasi, jaringan ini terperangkap di dalam tubuh, yang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Baca Juga
-
Lucky Girl Syndrome: Benarkah Keberuntungan Bisa Diprogram?
-
Happiness Economic: Apa Benar Uang Bisa Bikin Bahagia?
-
Magis, Inilah Destinasi Pernikahan Romantis dengan Pemandangan Eksotis di Uluwatu
-
Intergenerational Trauma: Jejak Luka Orang Tua dalam Kehidupan Generasi Selanjutnya
-
Dukungan Keluarga, Harapan Bagi Masa Depan Anak yang Berhadapan dengan Hukum
-
Mengenal RIASEC: Peta Karier yang Memandu Langkahmu Menuju Kesuksesan
Dr. dr. Arie Adrianus Polim, D.Mas, Sp.OG-KFER, dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi mengatakan bahwa sampai sekarang penyebab dari endometriosis belum jelas. Tetapi, ada teori yang menyatakan penyebab endometriosis adalah imun yang rendah pada wanita.
Selain itu, dampak dari endometriosis ini dapat menurunkan kualitas hidup karena rasa sakit yang parah, kelelahan, depresi, kecemasan, dan infertilitas. Sehingga, beberapa orang yang mengalami hal ini membuat tubuh mereka lemah.
Menurut World Health Organization, sebagian orang mungkin tidak memiliki gejala apapun. Namun, bagi mereka yang mengalaminya, gejala umum adalah nyeri dibagian bawah perut (panggul). Beberapa orang juga mengalami pendarahan hebat, kesulitan hamil, dan kembung.
Endometriosis bukan hanya soal sakit fisik, tapi juga bisa berdampak pada kesehatan mental dan emosional. Jadi, jangan anggap remeh kalau tubuh memberi sinyal yang tidak beres.
Edukasi tentang kesehatan reproduksi sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan mendukung perempuan yang berjuang melawan endometriosis.
Yuk, lebih peka pada tubuh sendiri dan jangan ragu buat speak up soal nyeri yang kalian rasakan. Kesehatan reproduksi itu hak semua perempuan, dan tidak ada yang boleh merasa sendiri dalam perjalanan melawan endometriosis!
(Mauri Pertiwi)
Terkini
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?
- Koneksi Bukan Kompetisi: The Real Power of Women Supporting Women
- Kapan Nikah? Nggak Perlu Baper, Ini Cara Elegan Hadapi Pertanyaan Sensitif
- Tips Psikologis Jalani Idulfitri Lebih Tenang dan Bermakna
- CEO Muda Perempuan: Lebih dari Sekadar Tren, Ini Realitas Baru Dunia Bisnis
- Keharuman Nostalgia Lebaran, 'Mencicipi' Aroma Nastar dari Sebotol Parfum
- Ketika Secuil Perhatian Berujung Sakit Hati, Kenali Tanda-Tanda Breadcrumbing yang Merugikan Perempuan
- Simping Era: Kenapa Sekarang Banyak Perempuan Bangga Jadi Fangirl?
- Resting Nice Face: Topeng Senyum yang Menyembunyikan Luka Emosional Perempuan