Selasa, 22 April 2025
Risna Halidi : Jum'at, 28 Maret 2025 | 09:30 WIB
Ilustrasi: Simp, Simping . (Pixabay)

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Dewiku.com - Pada era digital yang serba cepat, istilah-istilah baru terus bermunculan dan berkembang dalam budaya populer. Salah satu yang sering digunakan adalah simp atau simping, yang banyak digunakan dalam konteks penggemar yang sangat mengidolakan seseorang.

Istilah simping atau simp berasal dari bahasa Inggris yaitu simpleton, yang berarti orang bodoh atau sederhana. 

Fenomena ini semakin terlihat dalam budaya fangirl, di mana banyak perempuan dengan antusias menunjukkan dukungan mereka terhadap idola favoritnya.

Mulai dari dunia K-Pop, aktor, hingga atlet, fenomena simping atau mengidolakan seseorang secara terbuka telah menjadi bagian dari budaya populer. Bukan lagi dianggap kekanak-kanakan atau berlebihan, tetapi fangirl justru menjadi identitas yang dibanggakan.

Lalu, apa yang menyebabkan perubahan ini? Mengapa sekarang banyak perempuan merasa bangga jadi fangirl?

Kemudahan Akses dan Media Sosial 

Perkembangan teknologi dan media sosial telah mengubah cara penggemar berinteraksi dengan idola mereka.  Jika dulu akses terhadap informasi tentang idola hanya terbatas pada majalah, televisi, atau radio, kini semua informasi dapat diakses dengan mudah melalui internet dan media sosial.

Platform seperti Twitter, TikTok, Instagram, dan Weverse memungkinkan penggemar untuk mendapatkan update real-time dari idola mereka. 

Bukan hanya itu, media sosial juga memungkinkan idola untuk berkomunikasi langsung dengan penggemarnya melalui fitur live streaming atau kolom komentar. Hal ini menciptakan kedekatan emosional yang lebih dalam antara idola dan penggemarnya.

Dukungan Komunitas yang Kuat

Dulu menjadi fangirl sering dianggap sebagai hal yang kekanak-kanakan atau bahkan dianggap sebagai obsesi yang berlebihan.

Ilustrasi: Menyukai BTS (Instagram @bts.bighitofficial)

Namun, kini komunitas fangirl telah berkembang menjadi ruang yang suportif, di mana mereka bisa berbagi kebahagiaan hingga pengalaman dengan sesama penggemar.

Komunitas fangirl tidak hanya terbatas di dunia maya. Mereka juga sering mengadakan acara offline seperti konser, gathering, atau fan meeting yang mempererat hubungan antar penggemar.

Fangirling sebagai Bentuk Self-care

Menjadi fangirling bukan hanya tentang mengidolakan seseorang, tetapi juga tentang menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil.

Banyak perempuan yang menjadikan fangirling sebagai bentuk self-care karena aktivitas ini bisa memberikan semangat, inspirasi, dan menjadi pelarian dari tekanan kehidupan sehari-hari.

Dr. Andrea Letamendi, seorang psikolog klinik menyatakan bahwa mengidolakan seseorang bisa menjadi bentuk coping mechanism yang sehat, terutama ketika itu memberikan perasaan koneksi sosial dan kebahagiaan.

Inspirasi dari Idola

Banyak perempuan yang melihat idola mereka sebagai sumber inspirasi, baik dalam karier, gaya hidup, maupun kepribadian. Beberapa idola dikenal karena kerja keras, dedikasi, dan nilai-nilai positif yang mereka tunjukkan, yang menginspirasi penggemarnya untuk berkembang.

Bukan hanya itu, banyak fans K-Pop yang termotivasi untuk belajar bahasa Korea karena ingin memahami lirik lagu atau wawancara idola mereka. Begitu pula dengan fans dari industri film dan olahraga, yang sering terinspirasi untuk mengejar passion mereka sendiri.

Hal tersebut sejalan dengan sebuah studi dari Journal of Fandom Studies yang menyebutkan bahwa fandom dapat mendorong penggemar untuk mengeksplorasi keterampilan baru, meningkatkan kepercayaan diri, dan memperluas wawasan budaya.

Pada akhirnya, menjadi fangirl bukanlah sesuatu yang perlu disembunyikan, justru ini adalah bentuk kebanggaan, antusiasme, dan kecintaan terhadap sesuatu yang memberikan kebahagiaan. 

Jadi, apa momen yang membuatmu paling bangga menjadi fangirl?

Penulis: Sifra Kezia

Carmen Hearts2Hearts (Instagram/Hearts2Hearts)

BACA SELANJUTNYA

Gemasnya Carmen Hearts2Hearts Lakukan 'Bow' Khas Orang Indonesia di Panggung Korea