
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Pada era digital yang serba cepat, istilah-istilah baru terus bermunculan dan berkembang dalam budaya populer. Salah satu yang sering digunakan adalah simp atau simping, yang banyak digunakan dalam konteks penggemar yang sangat mengidolakan seseorang.
Istilah simping atau simp berasal dari bahasa Inggris yaitu simpleton, yang berarti orang bodoh atau sederhana.
Fenomena ini semakin terlihat dalam budaya fangirl, di mana banyak perempuan dengan antusias menunjukkan dukungan mereka terhadap idola favoritnya.
Baca Juga
-
Terjebak dalam Fake Helplessness, Kenapa Kita Sering Merendahkan Potensi Diri?
-
Mengapa Banyak Perempuan Mengalami Penurunan Aktivitas Sosial saat Memasuki Usia 40-an?
-
Fear Of Success: Ketika Puncak Karier Jadi Momok Menakutkan
-
Minggu Ceria Dewiku Bersama Komunitas TBM Kolong Ciputat: Bermain hingga Buka Bersama
-
Cara Mudah Membangun Kebiasaan Jalan Kaki 10 Ribu Langkah Setiap Hari
-
Kekuatan Berkata "Tidak": Mengapa Perempuan Perlu Belajar Menolak dengan Tegas
Mulai dari dunia K-Pop, aktor, hingga atlet, fenomena simping atau mengidolakan seseorang secara terbuka telah menjadi bagian dari budaya populer. Bukan lagi dianggap kekanak-kanakan atau berlebihan, tetapi fangirl justru menjadi identitas yang dibanggakan.
Lalu, apa yang menyebabkan perubahan ini? Mengapa sekarang banyak perempuan merasa bangga jadi fangirl?
Kemudahan Akses dan Media Sosial
Perkembangan teknologi dan media sosial telah mengubah cara penggemar berinteraksi dengan idola mereka. Jika dulu akses terhadap informasi tentang idola hanya terbatas pada majalah, televisi, atau radio, kini semua informasi dapat diakses dengan mudah melalui internet dan media sosial.
Platform seperti Twitter, TikTok, Instagram, dan Weverse memungkinkan penggemar untuk mendapatkan update real-time dari idola mereka.
Bukan hanya itu, media sosial juga memungkinkan idola untuk berkomunikasi langsung dengan penggemarnya melalui fitur live streaming atau kolom komentar. Hal ini menciptakan kedekatan emosional yang lebih dalam antara idola dan penggemarnya.
Dukungan Komunitas yang Kuat
Dulu menjadi fangirl sering dianggap sebagai hal yang kekanak-kanakan atau bahkan dianggap sebagai obsesi yang berlebihan.
Namun, kini komunitas fangirl telah berkembang menjadi ruang yang suportif, di mana mereka bisa berbagi kebahagiaan hingga pengalaman dengan sesama penggemar.
Komunitas fangirl tidak hanya terbatas di dunia maya. Mereka juga sering mengadakan acara offline seperti konser, gathering, atau fan meeting yang mempererat hubungan antar penggemar.
Fangirling sebagai Bentuk Self-care
Menjadi fangirling bukan hanya tentang mengidolakan seseorang, tetapi juga tentang menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil.
Banyak perempuan yang menjadikan fangirling sebagai bentuk self-care karena aktivitas ini bisa memberikan semangat, inspirasi, dan menjadi pelarian dari tekanan kehidupan sehari-hari.
Dr. Andrea Letamendi, seorang psikolog klinik menyatakan bahwa mengidolakan seseorang bisa menjadi bentuk coping mechanism yang sehat, terutama ketika itu memberikan perasaan koneksi sosial dan kebahagiaan.
Inspirasi dari Idola
Banyak perempuan yang melihat idola mereka sebagai sumber inspirasi, baik dalam karier, gaya hidup, maupun kepribadian. Beberapa idola dikenal karena kerja keras, dedikasi, dan nilai-nilai positif yang mereka tunjukkan, yang menginspirasi penggemarnya untuk berkembang.
Bukan hanya itu, banyak fans K-Pop yang termotivasi untuk belajar bahasa Korea karena ingin memahami lirik lagu atau wawancara idola mereka. Begitu pula dengan fans dari industri film dan olahraga, yang sering terinspirasi untuk mengejar passion mereka sendiri.
Hal tersebut sejalan dengan sebuah studi dari Journal of Fandom Studies yang menyebutkan bahwa fandom dapat mendorong penggemar untuk mengeksplorasi keterampilan baru, meningkatkan kepercayaan diri, dan memperluas wawasan budaya.
Pada akhirnya, menjadi fangirl bukanlah sesuatu yang perlu disembunyikan, justru ini adalah bentuk kebanggaan, antusiasme, dan kecintaan terhadap sesuatu yang memberikan kebahagiaan.
Jadi, apa momen yang membuatmu paling bangga menjadi fangirl?
Penulis: Sifra Kezia
Terkini
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?
- Koneksi Bukan Kompetisi: The Real Power of Women Supporting Women
- Kapan Nikah? Nggak Perlu Baper, Ini Cara Elegan Hadapi Pertanyaan Sensitif
- Tips Psikologis Jalani Idulfitri Lebih Tenang dan Bermakna
- CEO Muda Perempuan: Lebih dari Sekadar Tren, Ini Realitas Baru Dunia Bisnis
- Keharuman Nostalgia Lebaran, 'Mencicipi' Aroma Nastar dari Sebotol Parfum