
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Sebuah video yang menunjukkan Elon Musk dalam pidato Presiden Donald Trump menuai perhatian dan perdebatan hangat di media sosial.
Dalam video tersebut, Musk terlihat melakukan gestur tangan yang menimbulkan spekulasi publik, dengan beberapa pihak mengaitkannya dengan salam militer Nazi atau Romawi.
Gestur ini dilakukan dengan meletakkan tangan di dada, mengayunkan lengan ke depan secara lurus dan kaku, lalu telapak tangan menghadap ke bawah.
Dilansir dari The Independent, momen tersebut terjadi saat Elon Musk hadir dalam acara pelantikan Presiden Donald Trump.
Gestur ini menjadi bahan pembicaraan panas setelah netizen mulai menyoroti kemiripannya dengan "salute Nazi" atau "salam Hitler," yang merupakan simbol ideologi Nazi yang digunakan pada era Adolf Hitler di Jerman.
Baca Juga
-
No Buy Challenge, 5 Tips yang Bikin Kamu Lebih Hemat di Tahun 2025
-
LBH APIK Jakarta Desak Pembukaan Kembali Penyelidikan Kasus Kekerasan Seksual di Kedutaan Besar
-
Politik, Agama, dan Pendidikan: Di Balik Kebijakan Libur Sekolah Selama Bulan Ramadan yang Batal Diterapkan
-
Vonis Bebas Septia jadi Bukti Waktunya Hentikan Kriminalisasi Pekerja!
-
Indonesia Darurat Kekerasan Anak, Tanda Pemerintah Gagal Melindungi Generasi Muda?
-
Induksi Laktasi, Pilihan untuk Ibu Adopsi yang Ingin MengASIhi
Salam tersebut dilakukan dengan mengangkat tangan kanan dari dada ke udara dan melencang ke depan, sebuah simbol penghormatan yang melekat pada rejim totaliter yang penuh dengan sejarah kelam.
Kenapa Gestur Ini Dianggap Ofensif?
Gestur tersebut memunculkan reaksi keras karena hubungannya dengan ideologi Nazi yang dikenal dengan sejarah kekejaman dan pembunuhan massal selama Perang Dunia II, khususnya dalam Holocaust.
Salam Nazi digunakan sebagai alat propaganda untuk menegaskan supremasi rasial, yang mengakibatkan penderitaan besar bagi jutaan orang Yahudi dan kelompok minoritas lainnya.
Dalam banyak kasus, penggunaan salam ini dianggap tindak pidana karena potensinya untuk menumbuhkan kebencian dan diskriminasi. Negara-negara seperti Austria, Prancis, dan Italia juga melarang penggunaan simbol-simbol terkait Nazi, termasuk salam ini, untuk mencegah penyebaran ideologi kebencian di masyarakat.
Musk dan Kontroversi Gestur
Meskipun tidak ada indikasi bahwa Elon Musk secara sengaja merujuk pada salam Nazi, gerakan tangannya tetap memicu kontroversi.
Tokoh publik seperti Musk yang memiliki pengaruh besar sering kali berada di bawah sorotan, sehingga setiap gestur atau tindakan yang mereka lakukan dapat ditafsirkan secara berbeda oleh masyarakat.
Hal ini menggarisbawahi pentingnya kehati-hatian dalam ekspresi, terutama di era digital di mana informasi dapat menyebar dengan sangat cepat.
Sebagai masyarakat yang semakin sadar akan pengaruh simbol dan sejarah, penting untuk memahami konteks di balik setiap gestur atau simbol yang kita gunakan.
Gestur tangan Musk ini menjadi pengingat bahwa simbolisme dalam kehidupan sehari-hari dapat memiliki makna yang jauh lebih dalam dari yang terlihat di permukaan, dan setiap orang perlu berhati-hati dalam menggunakannya.
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi