Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Berbagai warna darah menstruasi bisa menjadi indikator untuk kondisi kesehatan tertentu. Walau begitu, pada dasarnya merupakan hal normal jika darah haid tidak berwarna merah.
Warna darah haid bisa merah tua atau coklat, merah muda, abu-abu, dan hitam. Banyak wanita yang khawatir saat mereka melihat darah menstruasi mereka menjadi tampak hitam.
"Darah menstruasi seorang perempuan bisa berubah warna dan tekstur dari bulan ke bulan atau bahkan selama satu periode karena perubahan hormonal, serta pola makan, gaya hidup, usia, dan lingkungan seseorang," ungkap konsultan dokter kandungan, dan ginekolog, Motherhood Hospital, Kharghar, Mumbai, Dr Surabhi Siddhartha, dilansir dari Healthshots.
Namun, infeksi, kehamilan, dan, dalam kasus yang jarang terjadi, kanker serviks, bisa menyebabkan warna darah yang tidak biasa atau pendarahan yang tak teratur juga.
Baca Juga
-
Tampil Cantik ala Lady Boss Bersama barenbliss (BNB), Mudah Cuma 4 Langkah
-
Sedih Punya Ibu Mertua Toksik, Wanita Ini Curhat Sering Diejek Kayak Sapi
-
Terlalu Cantik, Pengacara Ini Curhat Sering Dihina Tidak Profesional
-
Alasan Pasangan Bertahan dalam Hubungan Toksik, Benarkah Terlanjur Cinta?
-
Perbedaan Rambut Lepek dan Lembap, Tampak Serupa tapi Tak Sama
-
Tuai Atensi, Viral Aksi Nenek Berkebaya Masih Semangat Olahraga di Gym
Menurut Dr Siddhartha, ada banyak alasan di balik warna darah haid yang gelap dan hitam, antara lain:
1. Awal atau akhir periode
Pada banyak kasus, variasi dari merah ke hitam ada hubungannya dengan aliran dan waktu darah berada di dalam rahim.
Dr Siddhartha mengatakan, "Saat Anda melihat darah haid berwarna hitam, biasanya ini menunjukkan bahwa haid Anda baru saja dimulai atau berakhir. Ini bakal memakan waktu lebih lama untuk meninggalkan tubuh dan menjadi hitam."
2. Adanya benda asing di dalam vagina
Darah periode hitam menunjukkan adanya sesuatu yang tersangkut di dalam vagina. Kalau Anda melihat darah hitam, itu bisa karena benda asing seperti tampon atau alat kontrasepsi yang bersarang di vagina.
"ni bisa menjadi masalah bagi vagina dan menyebabkan infeksi. Selain darah haid hitam, Anda mungkin melihat gejala seperti bau atau keputihan," terang Dr Siddhartha.
3. Kanker serviks
Ya, darah hitam disertai pendarahan yang tak teratur setelah berhubungan seks atau bahkan di antara periode bisa jadi indikasi kanker serviks.
Tanda-tanda lain dari kanker serviks stadium lanjut termasuk kelelahan, penurunan berat badan, hubungan seksual yang menyakitkan, periode yang lebih lama atau lebih berat, kesulitan buang air kecil, serta nyeri panggul.
4. Keguguran
Pendarahan ketika keguguran bisa terlihat berwarna coklat hingga hitam. Itu dapat bergantian antara ringan dan berat atau bahkan berhenti sementara, sebelum memulai lagi.
"Itu dapat terjadi dalam 20 minggu pertama kehamilan. Bercak merah gelap kerap disalahartikan dengan darah haid hitam, dan terkadang bisa mengindikasikan keguguran dini. Jadi, waspadalah dan cari bantuan," ujarnya.
5. Infeksi menular seksual
Darah haid hitam juga dapat dikaitkan dengan infeksi menular seksual (IMS) seperti klamidia dan gonore. Lalu, kapan harus ke dokter untuk darah haid hitam?
Kata Dr Siddhartha, jika darah haid berwarna hitam disertai dengan keputihan yang tidak biasa, bau busuk dan gatal-gatal, segera konsultasikan ke dokter. (*Bimo Aria Fundrika)
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi