Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Pernahkah kamu merasa bingung tentang seberapa dekat kamu harus berteman dengan rekan kerja? Di satu sisi, memiliki jalinan pertemanan yang baik dengan rekan kerja dapat menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dan produktif. Namun di sisi lain, terlalu akrab juga bisa menimbulkan masalah. Jadi, harus bagaimana, dong?
Mari kita bahas lebih dalam mengenai pro dan kontra dari pertemanan di tempat kerja. Melansir dari Forbes, Jason Walker PsyD, PhD, seorang profesor madya dan direktur program di Universitas Adler, Chicago, Illinois, mengatakan bahwa menjalin hubungan pertemanan yang bermakna di tempat kerja penting untuk karier. Namun, mempertahankan persahabatan di tempat kerja dapat menjadi tantangan karena prioritas hidup seseorang bisa berubah seiring dengan hubungan dan tuntutan keluarga.
Menjalin persahabatan di tempat kerja berbeda dengan hubungan persahabatan lainnya, karena sering kali membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan seperti halnya dengan sahabat di masa sekolah. Meski demikian, menjalin persahabatan yang signifikan di tempat kerja sangatlah penting. Apa manfaatnya?
Manfaat Persahabatan di Tempat Kerja
Baca Juga
-
Journaling: Nulis Diary ala Zaman Now, Terapi Gratis untuk Kesehatan Mental
-
Quarter-Life Crisis: Ketika Ketidakpastian Membayangi Fase Awal Dewasa
-
Menguak Kekuatan Tersembunyi di Balik Energi Feminin
-
Kehadiran Kakek-Nenek Bisa Jadi Sumber Kekuatan Bagi Kesehatan Mental Ibu
-
Memahami Needy, Ketika Kita Menjadi Ketergantungan dalam Cinta
-
Wabah Flu di China Meluas, Haruskah Dunia Bersiap Pandemi Lagi?
Persahabatan di tempat kerja memberikan kontribusi signifikan terhadap kepuasan kerja, keterlibatan, dan produktivitas. Dalam survei tahun 2021 tentang kebahagiaan di tempat kerja, 57% pekerja mengatakan memiliki teman dekat di tempat kerja dapat meningkatkan kepuasan kerja mereka, dengan 22% mencatat peningkatan efisiensi dan 21% menyebutkan peningkatan inovasi.
Namun, persahabatan di tempat kerja juga dapat menghadirkan tantangan, seperti rumor, anggapan pilih kasih, atau konflik kepentingan. Batasan yang jelas dan komunikasi terbuka membantu mengurangi risiko ini.
Tak hanya memberi keuntungan bagi pekerja, persahabatan di tempat kerja juga menguntungkan pemberi kerja karena dapat menurunkan tingkat turn over karyawan. Karyawan yang memiliki teman di tempat kerja cenderung merasa lebih bersemangat dan berkomitmen pada pekerjaannya. Keterlibatan ini berdampak positif pada kinerja mereka, terutama dalam tugas yang berhadapan dengan klien, dan meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
Namun, seperti kita tahu, persahabatan di tempat kerja juga bisa menimbulkan masalah. Misal, jika sahabatmu kebetulan adalah seorang atasan, kamu mungkin akan dituduh melakukan nepotisme. Atau, jika terjadi perbedaan pendapat atau masalah pribadi di luar kantor, maka hal ini dapat mempengaruhi hubungan kerja dan mengganggu produktivitas tim.
Nah, untuk memastikan persahabatan di tempat kerja tetap positif dan menghindari potensi masalah, cobalah lakukan pedoman berikut agar persahabatan di tempat kerjamu aman dan langgeng:
- Bersikap ramah dengan semua rekan kerja, tak hanya kepada sahabat.
- Pertahankan profesionalisme saat bersosialisasi di kantor.
- Hindari perilaku eksklusif dan gosip.
- Selesaikan masalah secara langsung dan konstruktif jika muncul.
- Seimbangkan sosialisasi dan produktivitas.
- Hargai informasi pribadi yang dibagikan oleh teman.
Persahabatan di tempat kerja dapat memberikan banyak manfaat, tetapi juga memiliki potensi risiko. Kuncinya adalah menjaga keseimbangan antara hubungan pribadi dan profesional. Dengan memahami potensi masalah dan menerapkan tips di atas, kamu dapat membangun hubungan yang sehat dan produktif dengan rekan kerja.
Terkini
- Lebih dari Sekadar Musik, Ada Pesan Pemberdayaan Perempuan dari JENNIE Lewat Album Ruby
- Cyberstalking Merusak Mental dan Fisik: Bagaimana Perempuan Bisa Melindungi Diri Mereka?
- Rahasia Tangguh: Kuasai Self-Compassion untuk Kesehatan Mental
- Zombieing: Ketika Mantan Datang Tanpa Diundang, Lebih Seram dari Ghosting!
- Rebound Relationship: Ketika Mantan Jadi Bayang-Bayang Pacar Baru
- Stop Self-Talk Negatif! Ini Cara Membangun Self-Respect di Era Digital
- Merasa Kecil di Dunia yang Besar: Menggali Akar Inferiority Complex
- Resah Driver Ojol Perempuan: Ada Ketidakadilan Mengintai di Setiap Kilometer
- Fake It Till You Make It: Boleh Dicoba, Asal Jangan Kebablasan, Girls!
- Fatphobia Bukan Sekadar Masalah Berat Badan, Tapi Diskriminasi!