Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Di era digital seperti sekarang, mungkin kamu lebih sering mengekspresikan diri melalui media sosial. Tapi, pernahkah kamu terpikir untuk kembali ke cara yang lebih klasik, yaitu journaling atau menulis jurnal? Jangan salah, journaling bukan hanya sekadar kegiatan mengisi waktu luang. Ada banyak sekali manfaat yang bisa kamu dapatkan dari kebiasaan ini, terutama buat kesehatan mental.
Banyak orang menganggap journaling sebagai cara untuk mencatat kegiatan harian, tetapi manfaatnya jauh lebih luas. Kegiatan ini bisa menjadi alat ampuh untuk memahami diri sendiri, mengelola emosi, dan menjaga keseimbangan mental.
Manfaat Journaling bagi Kesehatan Mental
Journaling memiliki banyak manfaat untuk kesehatan mental. Salah satu manfaat utamanya adalah meningkatkan kesadaran diri. Dengan menulis, kamu dapat mengenali pola emosi, kebiasaan, atau pemikiran yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari. Kesadaran ini menjadi langkah awal untuk melakukan perubahan yang lebih baik.
Baca Juga
-
Quarter-Life Crisis: Ketika Ketidakpastian Membayangi Fase Awal Dewasa
-
Menguak Kekuatan Tersembunyi di Balik Energi Feminin
-
Mengenal Floater Friend: Fenomena Pertemanan di Usia Dewasa
-
Kehadiran Kakek-Nenek Bisa Jadi Sumber Kekuatan Bagi Kesehatan Mental Ibu
-
Tak Pernah Bertengkar dengan Pasangan, Tanda Cocok atau Sinyal Bahaya?
-
Good Girl Syndrome: Beban Tak Terlihat di Balik Citra Sempurna
Journaling telah diakui oleh banyak ahli psikologi sebagai metode efektif untuk meningkatkan kesehatan mental. Dr. James Pennebaker, seorang psikolog terkemuka di bidang Expressive Writing, menyatakan bahwa "journaling dapat menurunkan tingkat depresi dan kecemasan, serta meningkatkan kualitas hubungan sosial manusia”.
Dengan mencurahkan kekhawatiran atau tantangan ke dalam tulisan, kamu dapat merasakan kelegaan, menjernihkan pikiran, dan bahkan menemukan solusi untuk masalah yang sedang dihadapi.
Tak hanya itu, journaling juga dapat menumbuhkan rasa syukur. Dengan mencatat hal-hal yang disyukuri setiap hari, suasana hati akan menjadi lebih positif, dan pandangan hidup pun lebih optimis.
Tips Memulai Kebiasaan Journaling
Langkahnya sederhana saja, tak berbeda dengan ketika kita dulu suka menulis diary saat remaja. Memulai journaling bisa kamu mulai dengan menetapkan niat dan tujuan yang realistis, seperti menulis selama 5-10 menit setiap hari dengan fokus pada manfaat tertentu, misalnya mengurangi stres atau meningkatkan rasa syukur.
Dalam memulai journaling, pilih alat yang nyaman digunakan, seperti buku catatan, aplikasi di ponsel, dokumen di komputer, atau bahkan diary bergembok seperti zaman kita sekolah dulu. Jangan takut memulai, tulislah apa pun yang ada di pikiranmu tanpa memikirkan struktur atau tata bahasa.
Ketika sudah menentukan, eksplorasi berbagai gaya journaling, seperti menulis bebas, membuat daftar, atau menggunakan prompt harian seperti “Apa yang membuatku tersenyum hari ini?” Tetapkan waktu khusus untuk journaling, misalnya di pagi hari untuk menetapkan niat atau di malam hari untuk refleksi.
Journaling dapat membantu meningkatkan fokus dan produktivitas. Dengan mencatat rencana harian atau prioritas, kamu bisa tetap terorganisasi dan mengelola waktu dengan lebih baik.
Luangkan beberapa menit setiap hari untuk menulis, dan biarkan aktivitas ini menjadi ruang pribadi untuk refleksi, perencanaan, dan apresiasi. Yuk, bisa, yuk!
(Humaira Ratu)
Terkini
- Lebih dari Sekadar Musik, Ada Pesan Pemberdayaan Perempuan dari JENNIE Lewat Album Ruby
- Cyberstalking Merusak Mental dan Fisik: Bagaimana Perempuan Bisa Melindungi Diri Mereka?
- Rahasia Tangguh: Kuasai Self-Compassion untuk Kesehatan Mental
- Zombieing: Ketika Mantan Datang Tanpa Diundang, Lebih Seram dari Ghosting!
- Rebound Relationship: Ketika Mantan Jadi Bayang-Bayang Pacar Baru
- Stop Self-Talk Negatif! Ini Cara Membangun Self-Respect di Era Digital
- Merasa Kecil di Dunia yang Besar: Menggali Akar Inferiority Complex
- Resah Driver Ojol Perempuan: Ada Ketidakadilan Mengintai di Setiap Kilometer
- Fake It Till You Make It: Boleh Dicoba, Asal Jangan Kebablasan, Girls!
- Fatphobia Bukan Sekadar Masalah Berat Badan, Tapi Diskriminasi!