Kamis, 13 Februari 2025
Vania Rossa : Rabu, 29 Januari 2025 | 13:57 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Dewiku.com - Pernah, nggak, membayangkan punya teman atau sahabat yang usianya jauh berbeda? Dulu, mungkin hal ini terdengar aneh. Namun, seiring berjalannya waktu, persahabatan lintas generasi semakin umum terjadi. Kamu yang berusia 20-an, bisa saja berteman, bahkan bersahabat, dengan mereka yang usianya 10 atau 20 tahun di atasmu.

Nah, belakangan, persahabatan lintas generasi semakin populer. Ada beberapa faktor yang mendorong kita semakin mudah berteman dengan mereka yang berbeda usia, di antaranya faktor media sosial dan platform online yang kian memudahkan orang dari berbagai usia untuk terhubung dan saling mengenal.
Kemudian juga nilai-nilai individualisme dan toleransi yang semakin tinggi, yang membuat orang lebih terbuka untuk menjalin persahabatan dengan siapa saja, tanpa memandang usia.

Melansir dari Womens Health Mag, persahabatan lintas generasi adalah hubungan antara orang-orang dari kelompok usia yang berbeda, seperti Generasi Alfa, Generasi Z, Milenial, bahkan Baby Boomer. Kesenjangan usia antara teman-teman ini dapat berkisar antara 10 hingga 20 tahun atau lebih.

Persahabatan lintas generasi ini memang bukan sesuatu yang lumrah. Namun, menurut AARP survey, 37 persen orang dewasa saat ini memiliki teman dekat dari generasi yang berbeda.

Alasan Persahabatan Lintas Generasi

Ada banyak manfaat memiliki teman dari generasi yang berbeda, berapa pun usiamu. Orang yang lebih muda dapat menerima saran tentang cara menangani tantangan yang akan mereka hadapi di kemudian hari, seperti menikah atau membeli rumah, dan tahap kehidupan, seperti menjadi orang tua dan menopause. Demikian menurut Marc Schulz, PhD, seorang profesor psikologi di Bryn Mawr College dan direktur asosiasi Harvard Study of Adult Development.

Di sisi lain, orang yang lebih tua dapat mempelajari cara berpikir baru yang modern dan menikmati mengingat pengalaman masa muda mereka, tambahnya.

Ditambah lagi, pertemanan dengan orang-orang seusia bisa jadi menantang karena kamu mungkin akan bertanya-tanya apakah bisa mengimbangi kehidupan teman-temanmu yang berada dalam tahap kehidupan yang sama.

Menurut Charlynn Ruan, PhD, seorang psikolog klinis dan pendiri Thrive Psychology Group, memberi contoh. Misalnya, jika kamu lajang tetapi semua temanmu sudah punya pacar atau menikah, kamu mungkin merasa cemas karena “tertinggal” dalam hidup. Namun, tekanan ini tidak ada dengan teman-teman dari generasi yang berbeda, karena kamu dan temanmu berada di jalur kehidupan yang berbeda.

Selain itu, “kita mungkin merasa perlu mengubah kepribadian atau perilaku kita karena kita diharapkan [untuk] tampil dengan cara tertentu di sekitar teman-teman kita,” kata Minaa B, seorang pekerja sosial berlisensi dan penulis buku Owning Our Struggles.

Tantangan dalam Persahabatan Lintas Generasi

Meskipun memiliki banyak manfaat, persahabatan lintas generasi juga menghadapi beberapa tantangan, seperti perbedaan nilai dan pandangan hidup, kurangnya waktu bertemu karena kesibukan masing-masing individu, serta stereotipe negatif tentang generasi tertentu yang dapat menghambat terbentuknya persahabatan yang tulus.

Namun, persahabatan lintas generasi adalah sebuah anugerah yang dapat memperkaya hidup kita. Dengan saling menghormati perbedaan dan menghargai nilai-nilai yang dimiliki masing-masing generasi, kita dapat membangun hubungan yang kuat dan bermakna.

BACA SELANJUTNYA

Batas Pertemanan di Kantor: Boleh Akrab atau Sebaiknya Jaga Jarak?